Irjen Pol Helmy Santika, sosok kapolda muda berwawasan dan humanis

id helmy santika, kapolda lampung,humanis, berwawasan, polri

Irjen Pol Helmy Santika, sosok kapolda muda berwawasan dan humanis

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (ANTARA/HO-Istimewa)

Dengan usia 53 tahun, Helmy telah menorehkan perjalanan karier yang panjang dan beragam, khususnya di bidang reserse kriminal.


Kepemimpinan humanis dan pendekatan adaptif

Di bawah kepemimpinan Irjen Helmy, Polda Lampung diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat sinergisitas dengan instansi terkait, serta memberikan penegakan hukum yang humanis namun tetap tegas.

Helmy dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang komunikatif dan terbuka. Ia aktif menyerap aspirasi masyarakat dan menjalin kerja sama lintas sektor, sehingga pendekatan yang diterapkan lebih adaptif terhadap dinamika sosial di Lampung.

Kehadiran Helmy membawa harapan akan munculnya inovasi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di provinsi yang dikenal dengan julukan Sai Bumi Ruwa Jurai ini.

Pendekatan humanis yang ia terapkan menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian, sekaligus mengoptimalkan peran polisi sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.

Harapan dan tantangan ke depan

Dengan latar belakang pendidikan yang solid dan pengalaman panjang di berbagai bidang, Irjen Helmy Santika diyakini mampu membawa perubahan positif bagi Polda Lampung.

Ia tidak hanya menjadi kebanggaan angkatan 1993, tetapi juga simbol harapan baru bagi institusi kepolisian dan masyarakat yang dilayaninya.

Di tengah tantangan penegakan hukum yang semakin kompleks dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, kepemimpinan Helmy diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara ketegasan dan kemanusiaan.

Dengan demikian, Polda Lampung dapat terus berkontribusi nyata dalam menciptakan keamanan dan ketertiban yang kondusif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta :
Editor : Agus Wira Sukarta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.