Irjen Pol Helmy Santika, sosok kapolda muda berwawasan dan humanis

id helmy santika, kapolda lampung,humanis, berwawasan, polri

Irjen Pol Helmy Santika, sosok kapolda muda berwawasan dan humanis

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (ANTARA/HO-Istimewa)

Dengan usia 53 tahun, Helmy telah menorehkan perjalanan karier yang panjang dan beragam, khususnya di bidang reserse kriminal.

Bandarlampung (ANTARA) - Sosok Irjen Pol Helmy Santika yang dipercaya memimpin Polda Lampung sejak 27 Maret 2023 terus menjadi perhatian publik.

Ia salah satu dari tiga perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 1993 yang kini mengemban amanah sebagai Kapolda di Indonesia.

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjadi jenderal termuda dari angkatan 1993 yang menduduki posisi strategis tersebut, menandai tonggak penting dalam regenerasi kepemimpinan Polri yang berjalan progresif dan berbasis prestasi.

Lahir di Jakarta pada 20 Desember 1971, Helmy Santika merupakan bagian dari Batalyon Pesat Gatra, sebutan bagi angkatan Akpol 1993.

Dengan usia 53 tahun, Helmy telah menorehkan perjalanan karier yang panjang dan beragam, khususnya di bidang reserse kriminal.

Pengalamannya yang mendalam di berbagai wilayah dan kasus membuatnya dikenal sebagai sosok perwira yang tangguh dan berpengalaman dalam menghadapi dinamika penegakan hukum di lapangan.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Lampung, Helmy memimpin Polda Gorontalo, dimana ia berhasil meningkatkan kinerja kepolisian dan memperkuat sinergisitas dengan berbagai instansi pemerintah serta masyarakat.

Pengalaman ini menjadi modal berharga baginya dalam memimpin Polda Lampung, sebuah provinsi yang memiliki tantangan keamanan dan sosial yang unik.

Regenerasi dan kepercayaan institusi Polri

Penempatan Helmy sebagai Kapolda Lampung bersama dua rekannya dari Akpol 1993, yakni Irjen Pol Rudi Setiawan yang kini Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Asep Safrudin yang kini menjabat Kapolda Kepri, hal ini menunjukkan kepercayaan tinggi institusi Polri terhadap kapabilitas mereka.

Ketiganya dikenal sebagai perwira yang cakap, berdedikasi tinggi, dan mampu mengelola tantangan kompleks di berbagai daerah.

Keberhasilan mereka menempati posisi strategis ini sekaligus menjadi bukti bahwa regenerasi di tubuh Polri berjalan sesuai prinsip profesionalisme dan meritokrasi, membuka peluang bagi perwira muda berprestasi untuk memimpin institusi kepolisian yang semakin modern dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.