Pemkot Bandarlampung cari peluang kerja sama dengan investor untuk kelola TPA Bakung

id Lampung ,Bandarlampung.,Kota Bandarlampung ,TPA Bakung

Pemkot Bandarlampung cari peluang kerja sama dengan investor untuk kelola TPA Bakung

Ilustrasi - Pekerja sedang melakukan pengerukan sampah di TPA Bakung guna dimasukkan ke dalam lubang yang disiapkan dalam sistem Controlled Landfill. ANTARA/Dian Hadiyatna

Sejauh ini ada beberapa yang cek lapangan, tapi belum ada tindak lanjut

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Provinsi Lampung, menyatakan sangat terbuka untuk menerima investor guna mengelola Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bakung di Bandarlampung.

"Kami sangat terbuka menerima investor untuk mengelola TPA Bakung. Sejauh ini ada beberapa yang cek lapangan, tapi belum ada tindak lanjut," kata Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung Iwan Gunawan di Bandarlampung, Minggu.

Iwan pun menyampaikan Pemkot Bandarlampung sangat menyambut baik, rencana Pemerintah Provinsi Lampung yang ingin ikut serta dalam menangani permasalahan di TPA Bakung.

"Artinya Pemprov juga tidak tinggal diam. Mungkin juga akan ada investor masuk tentu ini sangat baik," kata dia.

Menurut dia, sampah yang masuk ke TPA Bakung hingga sekitar 800 ton per hari, bisa diolah menjadi energi listrik, bahan bakar PLN serta pupuk.

"Saat ini sampah pengelolaan sampah di TPA Bakung kami menggunakan Controlled Landfill yang sebelumnya hanya memakai cara open dumping," kata dia.

Terkait masalah air lindi (air limbah sampah) di TPA Bakung, Iwan Gunawan mengatakan saat Pemkot Bandarlampung sedang menyempurnakan sistem pemrosesannya.

"Jadi air lindi ini, air dari sampah masuk ke kolam. Keluarnya sudah bersih saat masuk ke drainase. Saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan (agar semakin baik). Sehingga betul-betul air ini aman," kata dia.

Baca juga: Wagub Lampung cek dugaan pencemaran air lindi dari TPA Bakung

Baca juga: DLH Lampung sebut TPA Regional jadi solusi penanganan sampah perkotaan

Baca juga: Pemprov Lampung minta kabupaten/kota harus buat roadmap pengelolaan sampah