Pemprov Lampung : Operasi pasar dilakukan rutin stabilkan harga

id Operasi pasar lampung, cegah kenaikan harga pangan, stabilitas harga pangan,pangan Lampung, ekonomi Lampung, Pemprov Lam

Pemprov Lampung : Operasi pasar dilakukan rutin stabilkan harga

Ilustrasi- Kegiatan jual beli bahan pangan di salah satu pasar tradisional di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan akan melakukan operasi pasar secara rutin guna menjaga stabilitas harga pangan di daerahnya.

"Mulai awal Maret ini akan dimulai melakukan operasi pasar setiap satu pekan sekali," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Ummihani, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan pelaksanaan operasi pasar secara rutin tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan di tengah masyarakat.

"Anggaran ini juga sudah disiapkan berupa anggaran subsidi bahan pangan sebesar Rp90 juta. Jadi ini nanti dimungkinkan bahan pokok bisa dapat subsidi harga Rp3.000 per kilogram atau liter," katanya.

Dia menjelaskan bila anggaran subsidi harga tersebut kurang, maka dapat mengajukan tambahan melalui dana belanja tidak terduga.

"Pemerintah pusat sudah mengatakan bahwa bisa mengajukan tambahan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui dana belanja tidak terduga bila anggaran yang disediakan kurang," ucapnya.

Ia mengharapkan dengan adanya operasi pasar secara rutin serta subsidi harga bagi komoditas yang mengalami peningkatan harga, akan menjaga stabilitas harga serta menekan naiknya laju inflasi daerah.

"Kalau menurut komoditas, untuk beras tidak ada masalah karena akan ada panen raya dan stok di Bulog mencukupi. Minyak goreng pun tengah terus ditambah pasokannya. Mungkin yang masih harus menjadi perhatian adalah bawang merah dan cabai karena sering kurang di pasar," tambahnya.

Menurut dia bila bawang merah dan cabai mengalami kenaikan harga, pemerintah daerah juga akan mengalokasikan anggaran subsidi harga jadi pedagang besar bisa menambah stok dengan pembelian secara rutin.

"Bila menjelang Ramadhan ada kenaikan harga yang masih dalam ambang batas wajar tentu tidak perlu khawatir. Namun akan terus diawasi agar tidak ada harga komoditas yang melambung terlampau tinggi," ujar dia lagi.