Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nasional, Sopian Sitepu mengatakan sebaiknya Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto lebih dahulu memprioritaskan untuk perbaikan jalan yang rusak.
"Kalau jalan negara tanggung jawabnya negara, namun kalau jalan kabupaten seharusnya pemkab bertanggung jawab. Dalam hal ini, Bupati Lampung Selatan seharusnya memprioritaskan itu dulu," katanya di Bandarlampung, Selasa.
Dia melanjutkan, tidak adanya anggaran sama sekali bukan suatu alasan pemerintah daerah untuk tidak memperbaiki jalan rusak di pinggiran kabupaten atau perbatasan Lampung Selatan-Bandarlampung.
"Anggaran itu walaupun terbatas tapi tidak sampai terlalu lama itu sampai tiga tahun tidak mereka sentuh. Jadi, jika tidak anggaran seharusnya pemda memperbaiki semampunya, bukannya dibiarkan begitu apalagi sampai tidak disentuh sama sekali dan rusak parah," kata dia.
Sopian menambahkan dengan adanya pembiaran oleh Pemkab Lampung Selatan khususnya bupati, hal tersebut menggambarkan bahwa Bupati Lampung Selatan telah gagal dalam membangun infrastruktur di wilayah yang dipimpinnya.
"Jika gagal berarti Bupati memang tidak sanggup untuk memperbaiki itu. Jadi lebih baik ada tindakan tegas seperti pemekaran wilayah Bandarlampung karena dari sisi geografis itu lebih dekat dengan Bandarlampung dan jauh dari Lampung Selatan," kata dia lagi.
Untuk diketahui, sebagian kondisi jalan pinggiran Kabupaten Lampung Selatan seperti menuju Desa Sabah Balau semakin rusak parah sehingga dikeluhkan warga karena mengganggu aktivitas pengguna jalan.
Jalan ke Desa Sabah Balau tersebut semakin rusak berat dan tak kunjung diperbaiki. Kerusakan terparah terlihat di jalan lajur dua menuju perkebunan karet milik PTPN VII. Jalan berlubang di badan jalan hingga kedalaman mulai dari 20 hingga centimeter baik dari arah menuju Desa Sabah Balau atau sebaliknya.
Kerusakan jalan juga terlihat mulai dari lapangan tembak dan lapangan golf sampai Desa Sabah Balau di Jalan Duworowati.
LBH Nasional: Bupati harus prioritaskan perbaikan jalan rusak
Kondisi jalan rusak di Sabah Balau dan sekitarnya. (ANTARA/HO)
