Pemprov Lampung intensifkan mekanisasi pertanian

id Pertanian Lampung, efisiensi pertanian, mekanisasi pertanian

Pemprov Lampung intensifkan mekanisasi pertanian

Ilustrasi - Penggunaan alat pipil jagung oleh petani di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengintensifkan mekanisasi pertanian secara bertahap guna menciptakan efisiensi pertanian di daerahnya.

"Untuk menjaga ketahanan pangan perlu dilakukan berbagai hal seperti peningkatan produksi, penguatan petani, dan membentuk efisiensi pertanian," ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan mekanisasi pertanian merupakan bentuk transformasi yang harus dilakukan, sebagai konsekuensi atas adanya perkembangan cepat di sektor industri dan berbagai sektor lainnya.

Dia melanjutkan mekanisasi tersebut akan digunakan dalam proses produksi hingga pascapanen yaitu saat penanganan dan pengolahan hasil. Hal tersebut akan dilakukan sejalan dengan perkembangan teknologi dan modernisasi di sektor pertanian.

"Adanya mekanisasi pertanian ini bukan berarti mengurangi tenaga kerja pertanian sehingga akan menyebabkan penurunan produksi, melainkan mengefisienkan kembali sektor pertanian agar lebih produktif melalui penggunaan teknologi dan mesin pertanian," tambahnya.

Menurut dia, nantinya mekanisasi pertanian secara bertahap akan dilakukan pada penggunaan alat mesin pertanian, pemberian pupuk, sistem pertanian dan berbagai proses lainnya.

"Untuk mendukung efisiensi sektor pertanian selain melakukan mekanisasi pertanian kita juga akan memastikan hubungan petani dengan pedagang agar pangan tetap terjaga serta konsumsi penduduk terpenuhi," ucap dia.

Ia juga mengharapkan dengan adanya mekanisasi di sektor pertanian akan mampu membantu petani dalam meningkatkan produksi dan memaksimalkan potensi pertanian daerah.

"Dengan adanya mekanisasi di sektor pertanian diharapkan membantu petani dalam memaksimalkan produksi dan potensi yang ada," katanya.