Tim teknik geomatika Itera data lahan garapan alpukat siger sebagai bagian rehabilitasi hutan

id lampung, itera, kampus, universitas

Tim teknik geomatika Itera data lahan garapan alpukat siger sebagai bagian rehabilitasi hutan

Tim teknik geomatika Itera data lahan garapan alpukat siger sebagai bagian rehabilitasi hutan (ANTARA/HO-Itera)

Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen Program Studi Teknik Geomatika Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Itera membuat basis data lahan garapan tanaman Alpukat Siger yang merupakan bibit unggulan lokal di Desa Girimulyo, Lampung Timur. Penyusunan basis data tersebut  sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan di desa tersebut.

Kegiatan yang diketuai Een Lujainatul Isnaini, dan melibatkan beberapa dosen, dan mahasiswa tersebut menjadi bagian pengabdian kepada masyarakat para dosen. Een menyebut, penyusunan basis data lahan garapan ini menggunakan metode survei terestris, sehingga dapat menghasilkan data akurat yang jadi kebutuhan utama dalam penentuan batas bidang lahan garapan.

Lebih lanjut, Een belum lama ini menyampaikan, dari hasil penyusunan basis data lahan garapan, diharapkan kegiatan RHL di Desa Girimulyo dapat tercapai dengan efektif dan efisien, mengingat data maupun informasi yang berbasis keruangan (spasial) sangat penting bagi desa untuk melakukan analisis maupun perencanaan pembangunan desa. Apalagi, sementara selama ini pendataan masih dilakukan secara manual.

Dari hasil penyusunan basis data lahan garapan, diharapkan kegiatan RHL di Desa Girimulyo dapat tercapai dengan efektif dan efisien, mengingat data maupun informasi yang berbasis keruangan (spasial) sangat penting

Een menyebut, dari hasil kegiatan PkM ini didapatkan bahwa Desa Girimulyo memiliki sejumlah 190 lahan garapan yang telah disurvei dan dihimpun dalam basis data lahan garapan RHL.

“Adanya Basis data lahan garapan ini akan menjadi bagian dari basis data spasial lengkap yang diharapkan mampu menjadi landasan mulai dari rencana hingga monitoring kegiatan di Desa Girimulyo sehingga lebih efektif dan efisien,” ujar Een

Selain itu, setelah adanya peta dan basis data yang sudah didapatkan, perlu adanya perencanaan yang menggunakan data tersebut agar nantinya lebih terencana dan bersifat berlanjutan.