Kementerian Haji Arab Saudi jajaki kerja sama dengan LKBN ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Delegasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melakukan kunjungan ke Kantor Berita ANTARA di Jakarta pada Rabu untuk menjajaki kerja sama.

"Kami ingin melakukan kerja sama dengan Kantor Berita ANTARA terkait pemberitaan tentang kebudayaan Arab Saudi kepada masyarakat Indonesia," kata juru bicara kementerian tersebut, Hammam Nasser Jurraied, di Jakarta.

Dia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara pertama yang dia kunjungi bersama delegasinya.

Dia mengatakan pemerintah Saudi ingin memaksimalkan kerja sama antara kedua pihak melalui pertukaran berita tentang kebudayaan dan pariwisata masing-masing negara serta berbagai produk pemberitaan.

Indonesia termasuk negara yang mengirim jamaah haji dan umrah ke Saudi paling banyak. Oleh sebab itu, kerajaan itu ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat Indonesia dalam memperoleh informasi serta pengetahuan tentang kebudayaan Saudi.

Hammam menilai penting untuk menemukan cara yang tepat guna menyampaikan pengetahuan tentang Arab Saudi kepada masyarakat Indonesia.


Selain Hamam, turut serta dalam rombongan adalah Direktur Senior untuk Media dan Humas Hadi Alfakeeh, Manajer Senior Kemitraan Sektor Swasta AbdullRahmman Alhussain, Manajer Portfolio Haramain Rayan Azzoz dan pengusaha Ibrahim Alturk. Mereka diterima oleh Redaktur Pelaksana Satpono Soemardjo.

Dalam kunjungan itu, delegasi Saudi juga memperkenalkan Visi 2030 yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman jamaah haji dan umrah, terutama yang berasal dari Indonesia, selama berada di kerajaan tersebut.

Untuk menunjang program tersebut, mereka juga memberikan berbagai kemudahan mulai dari pembuatan visa, perbaikan sarana prasarana, serta transportasi.

Lewat program Visi 2030, jamaah dapat mengakses berbagai tempat di Kota Makkah dan Madinah, kini mereka dapat menikmati berbagai lokasi seperti museum untuk memperkaya pengetahuan tentang Saudi.

Penerbitan visa dalam waktu kurang dari 24 jam dan masa visa umrah yang diperpanjang menjadi 90 hari dari sebelumnya 30 hari menjadi kemudahan lain yang diberikan otoritas Saudi.