Imunisasi anak di kota Bandarlampung telah lampaui target

id Lampung,Bandarlampung,Imunisasi,Vaksin MR,Dinkes,ANTARA Lampung, Lampung Update

Imunisasi anak di kota Bandarlampung telah lampaui target

Ilustrasi - Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada seorang balita. (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung mengatakan bahwa capaian imunisasi anak di kota setempat melampaui target yang telah ditentukan pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

"Untuk capaian imunisasi anak di Bandarlampung sudah melebihi target yang ditentukan oleh pemerintah pusat," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Desti Mega Puri di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir capaian imunisasi anak di Bandarlampung telah mencapai 103 persen atau sekitar sebanyak 198.922 anak telah diimunisasi dengan vaksin Measles and Rubella (MR).

"Sasaran di Bandarlampung untuk imunisasi anak berjumlah 196.414 sedangkan realisasinya melebihi target yakni 198.922 anak atau 103 persen," kata dia.

Dia mengatakan bahwa dalam pelaksanaan
imunisasi anak, dinkes bekerjasama dengan sekolah-sekolah maupun posyandu guna mendata anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi MR sehingga capaian dapat terpenuhi.

"Untuk daerah luar Jawa bulan imunisasi anak nasional (BIAN) masih tahap pertama. Sampai saat ini masih terus berlangsung sebab ada masa perpanjangan untuk semua tahapan sampai dengan akhir September 2022," kata dia.

Dia mengungkapkan, ada sejumlah kendala di lapangan yang dihadapi, umumnya masih banyak orang tua belum memahami bahwa imunisasi MR perlu dilakukan guna menjaga kekebalan tubuh anak dari penyakit campak.

"Seharusnya anak usia di atas sembilan bulan ke atas sudah harus mendapatkan vaksin MR. imunisasi ini perlu dilakukan di sejumlah tahap yaitu saat anak berusia 18 bulan, lalu saat berada di kelas satu SD, serta ketika kampanye BIAN dilakukan karena merupakan pengulangan atau tambahan yang memang harus diberikan guna menambah kekebalan," kata dia.

Ia mengatakan, agar kesadaran masyarakat tumbuh, dinkes pun terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya vaksin campak khususnya dan vaksin rutin lengkap pada umumnya.

Dia juga mengatakan bahwa dalam penangan kasus, pihaknya akan langsung melakukan pengambilan darah, dan selanjutnya sampel tersebut di kirim ke Jakarta untuk mengetahui apakah pasien suspek tersebut positif campak atau rubella.

"Langkah penanganan kasus sudah dilakukan dan dari beberapa sampel yang diperoleh sudah dikirimkan sebab ada yang positif campak dan positif rubella," kata dia.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Pulau Jawa-Bali secara umum telah mencapai 87,7 persen kepesertaan hingga Agustus 2022.

Sedangkan BIAN tahap 1 di luar Jawa-Bali telah mencapai 59,1 persen dan ditargetkan mencapai cakupan hingga lebih dari 60 persen di wilayah setempat pada September 2022.