Bandarlampung (ANTARA) -
PT PLN (Persero) berkomitmen dalam transisi energi dengan mengajak masyarakat untuk segera beralih ke kompor induksi. Dari kajian yang PLN lakukan, menggunakan kompor induksi terbukti lebih murah dan praktis.
Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ferry Triansyah, mengungkapkan setiap tahun harga LPG kian meningkat. Di sisi lain, pemerintah berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.
"Impor LPG kita itu kurang lebih 77 persen. Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor", ungkap Ferry dalam Talkshow New Lifestyle with Kompor Induksi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya di Jakarta.
Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indra Al Irsyad menjabarkan bahwa masyarakat di negara-negara maju telah terbiasa menggunakan kompor induksi. Banyak riset yang menyatakan perubahan gaya hidup berbasis energi listrik ini berdampak positif dalam banyak aspek.
"Sebelumnya telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi, hasilnya responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih dan lebih nyaman," ujar Indra.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Jakarta Raya ,Doddy B. Pangaribuan menyampaikan bahwa PLN menyambut rencana konversi kompor LPG ke kompor induksi yang dicanangkan pemerintah. Ia mengatakan, melalui pilot project yang telah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat penerima manfaat memberikan testimoni positif dan mendukung program ini.
"Testimoni pilot project di kota Denpasar dan Solo menyebutkan penggunaan kompor induksi ini lebih mudah, murah, nyaman dan keren," ungkap Doddy.
Terkait besaran daya listrik, ia menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena pasokan daya yang saat ini dimiliki PLN lebih dari cukup untuk memenuhi penggunaan seluruh masyarakat.
"Saya selalu dapat pertanyaan, ‘kalau listriknya tidak cukup bagaimana? Pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumahnya tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus keluarga penerima manfaat diberikan jalur khusus memasak di dapur yang khusus digunakan untuk memasak dengan kompor induksi," jelas Doddy.
PLN terus mengupayakan prasarana yang mampu mendukung pergeseran gaya hidup masyarakat saat ini. Kompor induksi dengan bentuknya yang lebih stylish bersih, dan murah akan segera menjadi pilihan masyarakat dibanding LPG. Selain itu menggunakan kompor induksi praktis adalah gaya hidup yang bebas asap dan ramah lingkungan.
Berita Terkait
PLN sukses konversi 1.000 kompor LPG ke kompor induksi
Jumat, 22 Juli 2022 8:23 Wib
Arumi Bachsin akui masak pakai kompor induksi lebih efisien dibanding gas
Rabu, 13 Juli 2022 23:15 Wib
PLN hampir 3000 konsumen Lampung konversi ke kompor induksi
Jumat, 27 Mei 2022 22:09 Wib
PLN Lampung : 2.996 konsumen telah konversi ke kompor induksi
Jumat, 27 Mei 2022 21:18 Wib
PLN Lampung catat 2.996 konsumen telah konversi ke kompor induksi
Jumat, 27 Mei 2022 15:19 Wib
Kenaikan harga LPG momentum pemerintah untuk terbitkan aturan kompor listrik
Selasa, 1 Maret 2022 11:54 Wib
PLN: Kompor listrik menjadikan subsidi energi lebih tepat sasaran
Kamis, 9 Desember 2021 20:23 Wib
PLN sebut konversi elpiji ke kompor listrik bakal hemat pengeluaran negara Rp27,3 triliun
Kamis, 2 Desember 2021 22:08 Wib