Gubernur Lampung: BUMDes dorong pendistribusian pupuk

id BUMDES Lampung, distribusi pupuk, pertanian Lampung, petani lampung

Gubernur Lampung: BUMDes dorong pendistribusian pupuk

Arsip- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan BUMDes dapat berperan mendistribusikan pupuk kepada petani untuk menyederhanakan alur penyaluran pupuk.

"Meski saat ini distribusi pupuk sudah cukup bagus, namun perlu menyederhanakan alur distribusinya agar lebih efektif dan efisien," ujar Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan melalui penerapan kartu tani akan dilakukan penyederhanaan alur distribusi pupuk dengan dibantu pengelolaannya oleh BUMDes.

"Kita ini ada BUMDes di setiap desa, bisa pengelolaan pupuk itu di berikan ke mereka, sebab mereka yang lebih paham kondisi di desanya. Jadi fungsi BUMDes tidak hanya menarik potensi pajak yang ada di desa, tapi bisa membantu distribusi pupuk," katanya.

Dia menjelaskan keikutsertaan BUMDes dalam pendistribusian pupuk di desa juga bisa mencegah tidak sesuainya antara sasaran penerima dan jumlah alokasi.

"Jadi nanti disatukan antara kartu tani, adanya Desa Mart dan BUMDes untuk memfasilitasi masyarakat desa atau petani untuk mendapatkan pupuk, bibit, dan beragam penunjang produktivitas desa," ucapnya.

Menurut dia, melalui hal tersebut pembangunan desa dapat terjadi dengan cepat.

"Selain itu pengembangan teknologi di desa juga akan dibangun, jadi petani ini semakin maju dan sejahtera, mereka tidak bisa jadi korban terus. Jadi pemerintah akan fasilitasi ketika butuh bibit, pupuk, modal dan saat menjualnya pun nanti kita buat sejenis marketplace melalui Desa Mart," ujarnya.

Namun dalam pengembangan teknologi itu, kata dia, ada sejumlah kendala, salah satunya masih ada 240 desa yang blank spot  (titik buta) sinyal dari 2.435 desa di Lampung.

"Kita bangun dan bangkitkan desa melalui peran serta masyarakat desa sendiri, salah satunya dengan BUMDes, kartu tani, dan pengembangan teknologi. Sebab desa ini objek pembangunan ekonomi kerakyatan, jadi harus terus diperhatikan dan bantu," katanya.