Tarif listrik tinggi, Hiswana Migas keberatan atas konversi elpiji ke kompor listrik

id Aceh,subsidi LPG,Subsidi listrik,LPG 3 Kg,energi,ESDM,ekonomi,bisnis

Tarif listrik tinggi, Hiswana Migas keberatan atas konversi elpiji ke kompor listrik

Ilustrasi - Tabung Gas LPG 3 Kg gram (ANTARA/Rahmat Fajri)

Banda Aceh (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh menilai rencana Kementerian ESDM untuk mengalihkan penggunaan elpiji tiga kilogram ke kompor induksi atau listrik belum layak dan dapat membebani konsumen.

"Apabila konversi dari elpiji ke kompor listrik tersebut dilaksanakan, malah akan membebani konsumen," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin.
 
Menurut Nahrawi, belum layaknya penggunaan kompor listrik bagi masyarakat Indonesia karena beban biaya listrik di Tanah Air cukup mahal, bahkan tertinggi di ASEAN.
 
"Jelas berdampak pada pelaku usaha jika dialihkan, karena biaya listrik di Indonesia sangat tinggi. Belum lagi ada rencana mau menaikkan harga listrik," ujarnya.

Nahrawi menambahkan, penerapan kompor induksi di Indonesia bukan sebuah solusi yang harus dilakukan jika harga tarif listrik masih tinggi, berbeda dengan daerah lain di wilayah Timur Tengah.

"Di Arab Saudi dan Timur Tengah murah, bahkan ada yang free lagi listriknya, nah kalau itu baru solusi namanya," kata Nahrawi.