Perbasi fokus hadapi FIBA Asia Cup usai SEA Games

id SEA Games 2021, Basket SEA Games,Perbasi

Perbasi fokus hadapi FIBA Asia Cup usai SEA Games

Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dan Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi berfoto bersama sejumlah pemain naturalisasi yang memperkuat tim basket pada ajang SEA Games Vietnam 2021 di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, Minggu (22/5/22). (ANTARA/Dolly Rosana)

Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) fokus menyiapkan tim nasional mengikuti Kejuaraan Bola Basket Asia (FIBA Asia Cup) setelah  meraih medali emas SEA Games Vietnam 2021.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perbasi Nirmala Dewi mengatakan Indonesia yang merupakan tuan rumah kompetisi bergengsi bola basket di Asia pada 12-24 Juli 2022 itu membidik delapan besar basket putra Asia sehingga mendapatkan tiket Kejuaraan Dunia Bola Basket (FIBA World Cup) 2023.

Dia mengatakan sejak awal PP Perbasi menjadikan ajang FIBA Asia Cup sebagai target utama tahun ini, sementara SEA Games sebagai target antara untuk uji coba.

"Dan terbukti, kami di sini dapat emas," kata Nirmala di Hanoi, Senin.

Tim basket putra Indonesia mencetak sejarah dengan menjuarai SEA Games Vietnam 2021 setelah memetik enam kali menang dari total tujuh peserta dalam sistem setengah kompetisi.

Pada laga penentuan, Indonesia menghadapi Filipina yang sama-sama berbekal lima kemenangan di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, Minggu, yang berhasil dimenangkan dengan 85-81.

Filipina yang menjadi juara bola basket sejak 1989 sampai 2019 serta hanya melepas gelar kepada Malaysia pada 1979 dan 1989, akhirnya harus mengakui keunggulan Indonesia sebagai juara baru bola basket Asia Tenggara.

Tim yang diperkuat oleh tiga orang pemain naturalisasi, Diagne Dame, Terrell Bolden Marques, Jawato Brandon ini tampil digdaya dalam empat babak pertandingan.

Nirmala mengatakan Timnas ini dibangun PP Perbasi sejak Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 sekitar dua tahun lalu.

Perbasi menyadari untuk mendapatkan tiket kompetisi elite bola basket tersebut tak mudah sehingga bidikan beralih ke FIBA Asia Cup.

"Walau demikian, kami tak berani bidik emas (FIBA Asia Cup) karena di sana ada China dan negara-negara kuat lain di basket. Tapi untuk delapan besar, bisa dikatakan cukup realistis," kata dia.

Setelah membulatkan tekad mencapai target tersebut, PP Perbasi mulai merekrut sejumlah pemain naturalisasi dan mengoptimalkan potensi pebasket Indonesia yang berkiprah di luar negeri seperti Derrick dan Jawato.

"Bukan hanya di tim putra, di tim putri juga. Mereka yang sekolah di luar negeri, untuk SEA Games dipanggil semua," kata dia.