Kerajinan bambu di Lebak diekspor ke Belanda

id Lebak

Kerajinan bambu di Lebak diekspor ke Belanda

Produk kerajinan bambu hasil perajin gerakan ekonomi kreatif nasional Cabang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mampu ekspor ke Negara Belanda melalui perusahaan di Jakarta. ANTARA/HO-Mansur

Kami dengan menggeluti kerajinan bambu bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp7 juta/bulan, katanya
Lebak (ANTARA) -
Produk kerajinan bambu hasil perajin Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Cabang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mampu mengekspor ke Belanda melalui perusahaan di Jakarta.
 
"Kita banyak pesanan ekspor produk kerajinan bambu,"  kata Fahri ( 22) seorang perajin di Curugbitung Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Produk kerajinan bambu di Curugbitung dengan memanfaatkan limbah bambu di daerahnya dapat bernilai menghasilkan pendapatan ekonomi.

Para perajin bambu itu kebanyakan para pemuda lulusan SMA yang tergabung dalam Gerakan Eonomi Kreatif Nasional Cabang Kabupaten Lebak.

Produk kerajinan bambu itu, di antaranya membuat baki atau tampan untuk tempat buah-buahan, makanan, minuman air mineral, tisu, kipas angin, tempat nasi, keranjang parcel, boboko, lampion dan lainnya.

"Semua produk itu bahan bakunya bambu, " kata Fahri.

Menurut dia, produk kerajinan itu ditampung oleh perusahaan eksportir fengan harga berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp150 ribu/unit.
 
Selama ini, produk bambu di wilayahnya di Curugbitung menjadikan andalan ekonomi pemuda.
 
Produk kerajinan bambu tersebut menggunakan peralatan tradisional, sehingga kualitasnya cukup baik.
 
"Kami mengembangkan usaha kerajinan ini untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah, " kata Fahri sambil menyatakan produk bambu kerapkali dikutkan pameran.
 
Perajin lainnya, Jaelani (23) mengaku saat ini permintaan produk kerajinan bambu dari negeri Kincir Angin itu melonjak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
 
Produk bambu di Curugbitung sudah berjalan sekitar tiga tahun terakhir dan dibina oleh pemerintah daerah untuk membentuk kemandirian pemuda agar kreatif dan inovatif.
 
Sebab, kata dia, saat ini lulusan SMA di wilayahnya begitu sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
 
Dengan demikian,  pemuda di sini mendapatkan pembinaan yang tergabung dalam Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Cabang Kabupaten Lebak.
 
"Kami dengan menggeluti kerajinan bambu bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp7 juta/bulan,"  katanya.
 
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengapresiasi produk ekonomi kreatif pemuda yang mampu berkarya di berbagai bidang usaha, termasuk kerajinan bambu Curugbitung.
 
Saat ini, pihaknya mendorong para pemuda itu untuk mandiri, tumbuh, bangkit membangun Lebak produktif.
 
"Kami terus membina agar pemuda itu kreatif, produktif dan mandiri sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat, " katanya.