JBio menyiapkan 100 juta vaksin Zifivax bersertifikat halal

id Zifivax,Mahendra Suhardono,sertifikasi halal

JBio menyiapkan 100 juta vaksin Zifivax bersertifikat halal

Direktur Utama JBio, Mahendra Suhardono saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di PT Biotis Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)

Kami komit menyuplai ke Indonesia, cukup besar, kami siapkan cukup besar vaksin yang halal dan sudah mendapat izin dari BPOM RI, kata Mahendra
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Jakarta Biophramaceutical Industry (JBio) Mahendra Suhardono mengatakan pihaknya menyiapkan lebih dari 100 juta vaksin Zifivax bersertifikat halal untuk bisa digunakan masyarakat Indonesia.

"Kami sudah berkomitmen siap membantu pemerintah. Kami siapkan lebih dari 100 juta dosis vaksin Zifivax yang sudah dinyatakan halal oleh MUI dan bisa diproduksi di Indonesia," kata dia melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Penyediaan jutaan dosis vaksin Zifivax yang tersertifikasi halal ini diharapkan mampu membantu percepatan pemulihan Indonesia dari pandemi COVID-19.

Dia menuturkan penyiapan jutaan dosis vaksin itu sejalan dengan putusan Mahkamah Agung (MA) yang memutuskan pemerintah harus menyediakan vaksin halal.

Salah satu vaksin COVID-19 yang sudah bersertifikat halal adalah Zifivax seperti tertuang dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 53 Tahun 2021.

JBio merupakan produsen vaksin Zifivax di Indonesia.

"Kami komit menyuplai ke Indonesia, cukup besar, kami siapkan cukup besar vaksin yang halal dan sudah mendapat izin dari BPOM RI," kata Mahendra.

Terkait dengan adanya putusan MA yang mewajibkan pemerintah menyediakan vaksin COVID-19 bersertifikat halal, ia mengapresiasi hal tersebut.

Menurut dia, sertifikasi halal ini sesuai dengan Undang-Undang Jaminan Produk Halal dan akan mendorong lebih banyak masyarakat melakukan vaksinasi.

"Bagus untuk masyarakat karena ada pilihan vaksin yang dinyatakan halal. Masyarakat akan lebih peduli untuk divaksin, terutama masyarakat yang selama ini masih ragu, masih nunggu yang halal," ujarnya.

Ia mengemukakan pentingnya dukungan terhadap pemerintah untuk mewujudkan pemulihan kesehatan masyarakat dari pandemi.

"Ini jadi membantu pemerintah untuk percepat vaksinasi dan pemulihan dari pandemi," kata Mahendra.