Mahasiswa yang berunjuk rasa tak bisa masuk ke dalam halaman Pemprov Lampung

id mahasiswa, pendemo, gubernur lampung, ketua dprd lampung

Mahasiswa yang berunjuk rasa tak bisa masuk ke dalam halaman Pemprov Lampung

Aksi demonstrasi di depan pintu masuk Kompleks Perkantoran Gubernur Lampung (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Dalam aksi tersebut mahasiswa juga membawa sejumlah atribut seperti bendera, spanduk serta poster yang berisikan kritikan
Bandarlampung (ANTARA) - Seribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung tidak bisa masuk ke halaman Pemprov Lampung saat melakukan unjuk rasa karena terhalang oleh kawat berduri di depan pintu masuk ke lingkungan kantor provinsi setempat.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu, mahasiswa yang melakukan unjuk rasa rata-rata memakai almamater universitas masing-masing. Almamater mereka ada yang berwana, hijauk kuning, merah, biru, dan biru muda.

Dalam aksi tersebut mahasiswa juga membawa sejumlah atribut seperti bendera, spanduk serta poster yang berisikan kritikan. Mahasiswa juga secara bergantian melakukan orasi menyampaikan tuntutannya.

Sementara itu, di sisi lainnya pihak kepolisian bersama dan Satpol PP telah bersiaga di balik kawat berduri guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Dalam unjuk rasa tersebut mahasiswa menuntut penurunan harga minyak goreng dan BBM, terlihat beberapa mahasiswa pingsan dan dilarikan ke klinik terdekat oleh personel Palang Merah Indonesia (PMI) yang telah bersiaga.

Kemudian, toko-toko dan sebagian perkantoran yang berada di sekitar lokasi unjuk rasa terlihat menutup usaha dan kantornya dari pagi hari.  

Hingga berita ini diturunkan unjuk rasa oleh Aliansi Lampung Memanggil masih terus berlangsung di depan pintu masuk Pemprov Lampung. Sesekali pengunjukrasa pun mencoba merusak kawat berduri yang dipasang kepolisian di depan pintu masuk ke halaman Kantor Pemprov Lampung.