Sultan Ternate berharap konflik Haruku dapat diselesaikan

id konflik haruku ,kesultanan ternate,maluku utara

Sultan Ternate berharap konflik Haruku dapat diselesaikan

Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah. ANTARA/Abdul Fatah

Dari Ternate, saya mengajak saudara-saudara di Haruku, Provinsi Maluku untuk tidak terpancing dengan berbagai informasi yang bisa memecah-belah rasa persaudaraan yang telah terjalin selama ini, sehingga konflik bisa diselesaikan dan kita hidup dalam

Ternate (ANTARA) - Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah, berharap agar TNI/Polri bersama-sama pemuka agama dan tokoh masyarakat setempat dapat duduk bersama menyelesaikan konflik Haruku, di Maluku, dapat segera selesai.

"Dari Ternate, saya mengajak saudara-saudara di Haruku, Provinsi Maluku untuk tidak terpancing dengan berbagai informasi yang bisa memecah-belah rasa persaudaraan yang telah terjalin selama ini, sehingga konflik bisa diselesaikan dan kita hidup dalam suasana damai," kata dia, kepada ANTARA, Minggu.

Menurut dia, semangat kebersamaan dan kekeluargaan harus selalu dipertahankan guna menghindari terjadinya konflik dan masyarakat bisa hidup rukun, tenang dan tidak terprovokasi atas berbagai informasi melahirkan konflik,

Ia menyebut, konflik yang terjadi di Haruku karena masalah batas tanah bukan persoalan lain, sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan mengedepankan semangat persaudaraan.

Untuk itu dia dikukuhkan menjadi sultan Ternate ke-49 pada 18 Desember 2021 menggantikan ayahnya Mudaffar Sjah melalui prosesi ritual adat Sinunako Sesikhalifat di lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate, berjanji akan tetap menjaga eksistensi semangat keberagaman dan persaudaraan di Ternate, Pulau Ternate, Maluku Utara.

Dengan demikian, perangkat Kesultanan Ternate yang telah eksis selama 800 tahun ini akan mengakomodir berbagai etnis yang sudah ratusan tahun hidup di daerah ini.

Sultan menyatakan, dirinya telah melantik perangkat adat Kesultanan Ternate seperti kapita Sarani yang dijabat kalangan nasrani, kapita Minahasa yang berasal dari Sulawesi Utara, kapita Cina dan sejumlah etnis yang telah hidup rukun bersama-sama masyarakat setempat melestarikan adat istiadat di daerah ini.
 
Sultan Ternate ke-49, Hidayatullah Sjah, saat bersama tokoh pemuda di daerah ini. ANTARA/Abdul Fatah