Mahasiswa Itera latih petani Waykanan buat pestisida organik berbahan jahe

id Lampung,Itera,Mahasiswa itera

Mahasiswa Itera latih petani Waykanan buat pestisida organik berbahan jahe

Mahasiswa Itera latih petani Waykanan buat pestisida organik berbahan jahe. Bandarlampung, (23/1/2022). (ANTARA/Ho-Humas Itera)

Biopestisida yang dibuat oleh tim Itera dan masyarakat setempat menggunakan bahan utama rempah-rempah seperti jahe, kunyit, bawang putih, laos, daun papaya, dan sabun pencuci piring dengan metode fermenstasi, kata dia

Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata  (KKN) melatih petani di Kampung Bandar Dalam, Kabupaten Waykanan, membuat biopestisida organik dan herbisida alami berbahan jahe.

"Pelatihan pembuatan biopestisida organik dan herbisida alami merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN-PPM Itera kelompok 25 dan 26 yang dibimbing oleh Dosen Program Studi Teknik Kelautan Muhammad Aldhiansyah Rifqi Fauzi,S.T., M.T. ," kata Penanggungjawab kegiatan dari, Program Studi Teknik Kimia, Fajri, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Minggu.

Dia menjelaskan biopestisida merupakan pestisida berbahan hayati seperti mikroorganisme, bakteri, cendawan, nematode, atau virus yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman seperti werang, ulat daun, kutu putih dan lainnya. 

Biopestisida tidak memiliki zat racun yang berbahaya bagi manusia ataupun lingkungan sehingga meminimalkan pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia. 

"Biopestisida yang dibuat oleh tim Itera dan masyarakat setempat menggunakan bahan utama rempah-rempah seperti jahe, kunyit, bawang putih, laos, daun papaya, dan sabun pencuci piring dengan metode fermenstasi," kata dia.

Menurutnya, banyaknya masyarakat Kampung Bandar Dalam yang berprofesi sebagai petani dirasa penting untuk menciptakan ide dan inovasi kreatif dalam mengolah sumber daya alam setempat, sehingga akan tercipta cyrcle economic untuk mendukung kemajuan revolusi industri 4.0. 

"Tentunya yang kami harapkan masyarakat setempat yang umumnya berprofesi sebagai petani dapat membuat biopestisida organik dan herbisida alami sendiri," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dusun Bandar Rejo, Agus mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan pembuatan biopestisida organik dan herbisida alami dari para mahasiswa Itera.

Menurutnya hal tersebut perlu direalisasikan karena selama ini petani atau masyarakat setempat hanya mengandalkan pestisida kimia sebagai sumber pestisida utama. 

“Adanya inovasi ini petani dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam setempat untuk menjadi biopestisida organik dan herbisida alami yang memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.