Disdisbud Rejang Lebong anggarkan pengadaan seragam sekolah gratis

id Rejang Lebong ,seragam sekolah gratis ,sekolah

Disdisbud Rejang Lebong anggarkan pengadaan seragam sekolah gratis

Rezza Pakhlevie, Kepala Disdikbud Rejang Lebong. (dok.Antarabengkulu.com)

Anggaran pengadaan seragam sekolah gratis ini sebesar Rp3 miliar, yang terbagi Rp1,5 miliar pengadaan seragam anak sekolah tingkat SD dan Rp1,5 miliar lagi untuk pengadaan seragam anak sekolah tingkat SMP, kata dia

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pengadaan seragam sekolah gratis di wilayah itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong Rezza Pakhlevie saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan pengadaan seragam sekolah gratis tersebut akan diberikan kepada pelajar tingkat SD dan tingkat SMP tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.

"Anggaran pengadaan seragam sekolah gratis ini sebesar Rp3 miliar, yang terbagi Rp1,5 miliar pengadaan seragam anak sekolah tingkat SD dan Rp1,5 miliar lagi untuk pengadaan seragam anak sekolah tingkat SMP," kata dia.

Dia menjelaskan, program pengadaan seragam sekolah gratis bagi pelajar SD dan SMP baik negeri maupun swasta ini sesuai dengan visi misi dan janji kampanye bupati serta wakil bupati setempat pada saat kampanye pilkada serentak 2020 lalu.

Kalangan anak yang akan mendapatkan seragam sekolah gratis ini, kata dia, adalah anak yang baru masuk sekolah SD maupun anak yang baru masuk sekolah SMP.

Sementara itu untuk teknis pembagian seragam sekolah gratis ini, tambah dia, masih menunggu petunjuk dari Bupati Rejang Lebong. Pengadaannya disesuaikan dengan ketersediaan anggaran mengingat jumlah siswa SD yang akan bersekolah diperkirakan 4.000 orang dan untuk tingkat SMP diperkirakan mencapai 9.000 orang.

Sebelumnya program bantuan seragam sekolah gratis dari Pemkab Rejang Lebong ini sudah dilakukan semasa pemerintahan Bupati Ahmad Hijazi pada 2019, namun pada tahun selanjutnya terhenti akibat adanya pandemi COVID-19.