Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan jumlah anak yang terlahir dalam keadaan kerdil (stunting) tak boleh lebih dari 680 ribu jiwa dalam setahun bila pemerintah ingin mencapai target 14 persen di tahun 2024.
"Dari gambaran-gambaran itu, angka stunting di setiap tahunnya tidak boleh lebih dari 680 ribu jiwa," kata Hasto dalam Rapat Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Hasto menuturkan, angka stunting pada tahun 2021 telah mengalami penurunan menjadi 24,4 persen setelah sebelumnya berada pada angka 27,67 persen di tahun 2019. Dengan adanya penurunan angka itu, kini negara dihadapkan dengan kelahiran bayi stunting baru sebanyak 1.171.000 jiwa setiap tahunnya.
Menurut dia, bila ditambahkan dengan satu variabel yakni jumlah ibu yang melahirkan, masih ada sekitar 4,8 juta setiap tahunnya. Kemudian terdapat sebanyak dua juta pasangan pengantin yang menikah dengan 1,6 juta di antaranya dipastikan hamil pada tahun pertama pernikahan.
"Dari 1,6 juta itu, yang stunting kalau 24,4 persen ada sekitar 390 ribu. Sedangkan ini sangat strategis karena mereka yang anemia saja 48 persen dan kemudian remaja yang kurang kalori protein 36 persen," ujar dia.
Ia menegaskan, Indonesia harus bisa mempertahankan angka yang sudah ada dengan melakukan koreksi pada kesehatan ibu sebelum memasuki masa kehamilan. Dengan demikian, Indonesia dapat mempertahankan angka prevalensi yang sudah tercapai, supaya target yang ditentukan bisa digapai pada tahun 2024.
"Kita itu spirit nya zero new stunting, kalau bisa tidak ada status baru yang lahir. Inilah semangat kita bersama, kalau kita bisa melakukan itu maka 14 persen bisa tercapai dengan optimistis," ujar dia.
Berita Terkait
Kepala BKKBN sebut audit kasus penting untuk telusuri penyebab stunting
Kamis, 4 April 2024 21:18 Wib
BKKBN: Angka stunting 2023 berdasarkan SKI sebesar 21,5 persen
Kamis, 4 April 2024 13:54 Wib
BKKBN Lampung siap bangun sinergi guna cegah stunting
Selasa, 2 April 2024 22:35 Wib
Konsumsi makanan lokal kaya protein hewani cegah stunting
Jumat, 23 Februari 2024 21:15 Wib
Kepala BKKBN sebut perhatian terhadap keluarga wujudkan Generasi Emas 2045
Senin, 19 Februari 2024 19:01 Wib
Ganjar banyak sebut soal bansos hingga "stunting"
Senin, 5 Februari 2024 7:05 Wib
Prabowo pastikan solusi miliknya dan Ganjar sama terkait stunting
Minggu, 4 Februari 2024 22:09 Wib
Dinkes: Bandarlampung gencarkan sejumlah aksi tekan angka stunting
Jumat, 26 Januari 2024 16:35 Wib