KOI berupaya dorong WADA untuk tinjau ulang sanksi terhadap LADI

id WADA,LADI,doping,KOI

KOI berupaya dorong WADA untuk tinjau ulang sanksi terhadap LADI

Tangkap layar Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA sekaligus merupakan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual di Jakarta, Senin (13/12/2021). (ANTARA/Arindra Meodia)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan KOI terus berupaya mendorong Badan Anti-Doping Dunia WADA untuk meninjau ulang sanksi terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) sehingga bendera Merah Putih bisa kembali berkibar pada tahun ini.

Oktohari yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi itu juga akan terus mendorong LADI untuk segera menyelesaikan kewajibannya sesuai tenggat waktu yang diberikan WADA sehingga peninjauan ulang terhadap sanksi LADI dapat segera dilakukan.

“Kini, kami tengah mendorong WADA agar sanksi bisa direview…ada beberapa poin yang perlu dikejar di awal 2022. Yang paling penting kita harus menggunakan template blueprint NADO (lembaga anti-doping nasional di setiap negara) serta menyelesaikan tugas tahunan rutin yang dikerjakan seluruh NADO di dunia setiap tahun, yakni TDP (rencana tes doping) 2022,” kata Okto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Gugus Tugas dan LADI berencana menggelar rapat lanjutan secara virtual pada Senin pekan depan guna membahas perkembangan dari akselerasi pembebasan sanksi, termasuk penyelesaian rencana tes doping pada tahun 2022.

“Saya ingin bulan ini ada peninjauan ulang. Pekerjaan rumah kita masih banyak, sehingga tidak ada waktu untuk menunda-nunda pekerjaan. Merah Putih harus segera berkibar lagi,” ucapnya.

WADA pada 7 Oktober 2021 menjatuhkan sanksi terhadap LADI karena gagal memenuhi ambang batas pengujian doping. Akibatnya, Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan menjadi tuan rumah event internasional selama satu tahun.

Sementara Indonesia akan menghadapi kalender olahraga 2022 yang padat, yakni SEA Games (12-23 Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September), dan Asian Youth Games (20-28 Desember).

Tak hanya itu, sanksi LADI juga harus segera ditangguhkan apabila Indonesia ingin menjadi tuan rumah ASEAN Para Games menggantikan Vietnam yang hanya akan menggelar SEA Games pada Mei mendatang.