Prancis selidiki dugaan unsur terorisme dalam ledakan timnya di Reli Dakar

id Reli Dakar,Tim Sodicars,Ledakan Reli Dakar

Prancis selidiki dugaan unsur terorisme dalam ledakan timnya di Reli Dakar

Pengendara Toyota Yazeed Al Rajhi dari Arab Saudi dan pendampingnya yang asal Inggris Michael Orr saat menuntaskan Etape 3 Reli Dakar rute al-Artawiya ke al-Qaysumah pada 4 Januari 2022. (AFP/FRANCK FIFE)

Jaksa anti-teroris Prancis mengaku sudah meluncurkan penyelidikan pendahuluan mengenai upaya pembunuhan bermotif terorisme

Jakarta (ANTARA) - Jaksa Prancis mengatakan Selasa bahwa mereka telah menggelar penyelidikan terorisme atas ledakan di bawah kendaraan Prancis yang turut dalam reli Paris-Dakar di Arab Saudi.

Ledakan yang membuat salah satu peserta reli terluka parah itu menghantam kendaraan pendukung milik tim Prancis Sodicars segera setelah meninggalkan hotelnya d Jeddah untuk mengikuti rute balapan, kata tim dan penyelenggara lomba seperti dikutip Reuters, Rabu.

Lima anggota tim berada di dalam kendaraan itu saat kejadian dan salah satunya yakni pengemudi Philippe Boutron, menderita cedera kaki yang serius. Surat kabar Prancis L'Equipe mengutip salah seorang dari tim itu mengatakan ledakan tersebut mengoyak dasar kendaraan yang kemudian terbakar.

Boutron kini sudah dievakuasi ke Prancis dan dalam keadaan koma di Rumah Sakit Militer Percy, dekat Paris, ditemani keluarganya, kata tim Sodicars.

Baca juga: Akibat hujan deras, Reli Dakar 2022 batalkan maraton etape 2 dan 3

Berita ledakan itu muncul akhir pekan lalu, tetapi pada saat itu penyelenggara reli dan badan olahraga mengatakan tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Jaksa anti-teroris Prancis mengaku sudah meluncurkan penyelidikan pendahuluan mengenai upaya pembunuhan bermotif terorisme.

Jaksa juga mengatakan badan kontra-terorisme domestik Prancis dipercayai menyelidiki kasus ini.

Kantor media pemerintah Arab Saudi CIC tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Arab Saudi adalah tempat terjadinya serangkaian serangan militan skala besar dengan menyasar Barat pada 2000-an. Tapi serangan itu sudah berhenti.

Baca juga: Pierre Cherpin meninggal dunia akibat kecelakaan di Reli Dakar

Namun akhir 2020, ledakan saat upacara peringatan Perang Dunia I yang diselenggarakan oleh konsulat Prancis di Jeddah melukai beberapa orang. Ini merupakan serangan pertama dengan memakai bahan peledak dalam beberapa tahun dengan sasaran orang asing di negara Teluk Arab itu.

Bulan sebelumnya seorang warga Saudi ditangkap karena menyerang dan melukai seorang penjaga keamanan di konsulat Prancis di Jeddah.

Reli Paris-Dakar yang merupakan salah satu event terkenal di dunia olahraga bermotor, tidak lagi mengikuti rute aslinya antara Prancis dan Afrika Barat.

Penyelenggara menggelarnya di lokasi berbeda-beda di seluruh dunia. Untuk beberapa edisi terakhir, dan Arab Saudi menjadi tempat balapan ini digelar.