Bandarlampung (ANTARA) - Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal menghadiri pagelaran seni dan obrolan budaya Pesisir Barat yang berlangsung di Studio RRI Bandar Lampung, Kamis (2/12).
Dalam rilis Dinas Kominfo Pesisir Barat yang diterima di Bandarlampung, Senin, disebutkan kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Angkon Muari Pesisir Barat yang mengangkat tema "Berkreasi dan Berkarya untuk Kabupaten Pesisir Barat".
Turut hadir mendampingi Wakil Bupati Pesisir Barat A Zulqoini Syarif selaku tokoh adat dan Ny. Septi Istiqlal selaku tokoh wanita.
Hadir juga Kepala LPP RRI Lampung Joko Purnomo, Plt Kadis Kominfo Miswandi Hasan dan Ketua Tawin Edward beserta seluruh anggota Kumunitas Angkon Muarai Pesisir Barat.
Dalam sambutanya Bupati mengatakan atas nama Pemkab Pesisir Barat akan berkomitmen untuk menjaga, melestarikan serta mengembangkan adat istiadat dan budaya di daerah. Hal tersebut dilakukan, lantaran budaya gotong royong dan tolong menolong di tengah masyarakat sudah mulai hilang.
“Budaya itu merupakan ciri khas yang harus dijaga oleh pemerintah agar tidak punah dan tergerus karena kemajuan zaman,” kata Agus Istiqlal.
Ia mengakui bahwa budaya gotong royong dan tolong menolong di tengah masyarakat sudah mulai hilang. “Yang di depan mata budaya gotong royong dan tolong menolong sudah mulai hilang,” paparnya.
Menurut Agus, hal tersebut juga menjadi salah satu alasannya menggandeng A. Zulqoini Syarief, yang juga tokoh adat Sai Batin Marga Belimbing, untuk mendampinginya memimpin Kabupaten Pesisir Barat pada Pilkada Serentak tahun 2020.
“Saya yakin beliau (Zulqoini Syarief) memahami budaya, etika, serta adat istiadat,” ujarnya.
Selain menjadi tugas pemerintah, Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat untuk ikut menjaga, melestarikan, mengembangkan serta menggali adat istiadat dan budaya daerah di tengah gencarnya budaya asing.
Kabupaten Pesisir Barat yang menyandang “Negeri Para Sai Batin dan Para Ulama” memang dikenal kaya akan seni dan budaya, yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur pada masa silam.
Berbagai potensi yang dimiliki tersebut diharapkan memberi ruang strategis kepada masyarakat dalam mengekspresikan seni budaya yang tumbuh dan berkembang, agar keragaman budaya lokal yang dimiliki tidak punah.
