Rupiah awal pekan berpotensi melemah dibayangi varian Omicron

id Rupiah,Dolar,Kurs

Rupiah awal pekan berpotensi melemah dibayangi varian Omicron

Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta awal pekan berpotensi melemah masih dibayangi oleh varian baru COVID-19 Omicron.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.431 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.420 per dolar AS.

"Hampir sama dengan pekan lalu, potensi volatilitas di pasar valas masih sangat tinggi karena penyebaran varian Omicron yang masih belum dipastikan " kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Rully menambahkan, sentimen negatif bagi rupiah juga dipicu oleh kemungkinan percepatan normalisasi kebijakan The Fed akibat inflasi yang mengalami kenaikan signifikan.

"Dari dalam negeri, belum banyak sentimen perkembangannya, namun memang diharapkan kondisi ekonomi yang membaik dan pandemi yang terkendali diharapkan bisa menopang rupiah dari pelemahan yang lebih dalam," ujar Rully.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (5/12) mencapai 196 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 4 kasus sehingga totalnya mencapai 143.867 kasus.