BNPB kirim bantuan logistik senilai Rp1,1 miliar untuk pengungsi Semeru

id erupsi semeru,hujan abu,gunung semeru

BNPB kirim bantuan logistik senilai Rp1,1 miliar untuk pengungsi Semeru

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto (tengah) saat tiba di Bandar Udara Juanda, Surabaya untuk meninjau lokasi terdampak erupsi Semeru pada Minggu (5/12/2021) (ANTARA/HO-BNPB)

Pengiriman itu dilakukan bersamaan dengan kedatangan tim reaksi cepat dan perwakilan kementerian serta lembaga yang langsung menuju area terdampak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan bantuan logistik awal senilai Rp1,1 miliar dalam bentuk makanan siap saji, selimut, masker, dan tenda pengungsi untuk mempercepat penanganan darurat erupsi Gunung Semeru.

Menurut keterangan BNPB yang diterima di Jakarta pada Minggu, sejak Sabtu  (4/12) telah diberikan bantuan makanan siap saji 1.374 paket, lauk pauk 1.377 paket, selimut 2.000 lembar, matras 900 lembar, masker KF94 20.000 buah, serta dua unit tenda pengungsi. Total seluruh bantuan yang diberikan Rp1.149,189.300.

Pengiriman itu dilakukan bersamaan dengan kedatangan tim reaksi cepat dan perwakilan kementerian serta lembaga yang langsung menuju area terdampak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: BNPB: 13 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru

Selain dari BNPB, bantuan juga telah dikirimkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Dinas Kesehatan, dan Pusat Krisis Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Satuan Tugas PMI Erupsi Gunung Semeru. Dinas Sosial Kabupaten Lumajang juga sudah membuka dapur umum di Lapangan Kamar Kajang.

Sementara itu, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto telah tiba di Bandar Udara Juanda, Surabaya, pada Minggu (5/12) pukul 08.00 WIB dan langsung berangkat menuju Kabupaten Lumajang melalui jalan darat untuk meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.

Kunjungan Kepala BNPB dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya proses evakuasi korban terdampak, dapat berjalan secara optimal dan kebutuhan dasar pengungsi tersalurkan dengan baik.