IDI Bandarlampung ingatkan tetap jaga prokes karena pandemi COVID-19 belum usai

id COVID-19,Lampung,Bandarlampung,IDI,Dokter,Corona virus

IDI Bandarlampung ingatkan tetap jaga prokes karena pandemi COVID-19 belum usai

Dr Aditya M Biomed. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Anggota Dewan Pembina Ikatan Dokter Indonesia Bandarlampung Dr Aditya M Biomed mengingatkan agar semua pihak tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan ketat karena pandemi COVID-19 belum usai.

"Meski memang kasus COVID-19 sudah melandai tapi jangan sampai kita abai dan kejadian seperti bulan Juli dan Agustus dimana kasus meledak terjadi lagi," kata mantan Ketua IDI Bandarlampung itu, di Bandarlampung, Kamis.

Menurutnya apabila kejadian tersebut terulang sudah pasti hal itu akan menguras tenaga dan biaya bahkan banyak yang akan jadi korban sehingga di sini perlu ada peran pemerintah agar mutasi virus baru omicron tidak masuk ke Indonesia.

"Jadi di sini harus ada peran pemerintah bagaimana agar varian ini tidak masuk ke Indonesia meskipun memang kejadian di Afrika dan Hongkong itu pun fatality rate nya rendah. Karena seperti yang sudah-sudah yang membuat outbreak itu kan varian dari luar tidak dan tidak ada yang benar-benar original dari Indonesia," ujarnya.

Kemudian, ia juga mengatakan pemerintah juga harus gencar mengedukasi masyarakat bahwa pandemi ini belum selesai, sebab sekarang sudah banyak orang yang abai menjaga prokesnya.

"Memang prokes ini penting namun harus disambil dengan menjaga stamina diri sendiri agar tidak mudah sakit. Jadi masyarakat tetap bersabar dulu karena kalau kejadian seperti yang sudah-sudah kasihan juga tenaga kesehatannya," kata dia.

Menurutnya apabila Desember 2021 hingga Januari 2022 tidak ada peningkatan kasus barulah bisa bernapas lega.

"Kalau masa-masa ini bisa dilewati dan tidak terjadi ledakan kasus, saya melihatnya pandemi akan menjadi endemi," kata dia.

Ia pun mengapresiasi tenaga kesehatan Indonesia yang telah berjuang hingga kini dan tidak ada satupun dari mereka yang menyerah ataupun mengundurkan diri saat pandemi COVID-19 sedang dalam puncak-puncaknya.

"Perlu diingat bahwa nakes di Indonesia sangat luar biasa karena tidak ada satupun dari mereka yang mundur dalam menghadapi situasi pandemi karena ada beberapa negara yang tenaga kesehatannya mengundurkan diri saat masa puncak-puncaknya pandemi," kata dia.