Batam (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat selama sepekan terakhir tidak terdapat tambahan kasus warga meninggal karena paparan virus corona jenis baru.
Berdasarkan laporan satgas yang dibagikan Kepala Dinas Kominfo Kota Batam Azril Apriansyah, kasus meninggal terakhir pada Selasa (23/11) dan hingga Selasa (30/11) total meninggal tetap 842 orang.
"Tingkat kesembuhan 96,715 persen, tingkat kematian 3,258 persen, dan kasus aktif 0,027 persen," kata pria yang juga juru bicara Satgas COVID-19 Batam itu dalam pesan singkat di Batam, Selasa.
Disebutkan, dari 842 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid dan 409 lainnya dengan komorbid.
Penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah diabetes melitus 216 kasus, hipertensi 182 kasus dan pneumonia 104 kasus.
Pada Selasa (30/11) ini, kata dia, nihil tambahan kasus positif COVID-19, nihil pasien sembuh dan nihil pasien meninggal.
Secara kumulatif tercatat 25.841 terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 24.992 orang di antaranya dinyatakan sembuh, menyisakan tujuh orang yang masih dalam perawatan.
Sementara itu, penyebaran virus corona kini kembali menyebar ke pulau penyangga. Dari tiga kecamatan hinterland, satu di antaranya zona kuning dengan seorang yang positif COVID-19, yaitu Belakangpadang, sedangkan dua kecamatan hinterland lainnya zona hijau, yaitu Galang dan Bulang.
Di pulau utama, dari sembilan kecamatan, lima di antaranya zona hijau, yaitu Sekupang, Nongsa, Sei Beduk, Batuaji, dan Sagulung, sedangkan empat kecamatan lainnya zona kuning, yaitu Lubukbaja, Batuampar, Batam Kota dan Bengkong.
Sementara itu, hasil asesmen situasi COVID-19 Batam per 28 November 2021 adalah PPKM Level 1.
Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konfirmasi 0,39 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap 0,06 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,06 per 100 ribu penduduk per pekan.
Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan tingkat positif 0,02 persen per pekan, pelacakan juga dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 23,0 per kasus konfirmasi per pekan, dan perawatan memadai dengan 1,39 persen BOR per pekan.
Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai, yang mencapai 98,98 persen untuk dosis pertama secara total, dan untuk lansia sudah mencapai 81,53 persen untuk dosis pertama.
Berita Terkait
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Seorang WNI "overstay" di Jepang meninggal akibat COVID-19
Kamis, 25 Januari 2024 21:41 Wib
Dokter spesialis: Perhatikan gejala COVID varian baru pada orang tua yang berisiko
Selasa, 9 Januari 2024 12:43 Wib
Wali Kota Depok sebut kasus COVID-19 meningkat
Kamis, 4 Januari 2024 9:31 Wib
Komisi IX DPR sebut kebijakan vaksin COVID-19 berbayar belum tepat
Minggu, 31 Desember 2023 5:19 Wib
Kemenkes: Dua pasien COVID-19 dua varian di Batam meninggal
Selasa, 26 Desember 2023 17:23 Wib
Tinjau Pelabuhan Merak, Menko PMK ajak pemudik lengkapi vaksinasi dan booster cegah COVID-19
Sabtu, 23 Desember 2023 18:57 Wib