Presiden FIFA sebut yang menentang perubahan Piala Dunia ketakutan

id Piala Dunia,FIFA,Gianni Infantino

Presiden FIFA sebut yang menentang perubahan Piala Dunia ketakutan

Presiden FIFA Gianni Infantino (kanan) tiba di lokasi menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Prancis dan Kazakhstan di Parc des Princes, Paris, 13 November 2021. (AFP/FRANCK FIFE)

Mereka takut seandainya ada perubahan karena posisi kepemimpinan mereka terancam, sambung dia seperti dikutip Reuters

Jakarta (ANTARA) - Presiden FIFA Gianni Infantino menuduh mereka yang menentang rencananya mengubah frekuensi Piala Dunia menjadi setiap dua tahun sebagai takut terhadap perubahan itu dan mereka hanya ingin mempertahankan status tinggi mereka dalam cabang olahraga ini.

Dalam konfederasi di Eropa dan Amerika Selatan yang menentang rencana mengubah siklus empat tahunan, Infantino mengatakan mereka tak ingin hal-hal berubah karena mereka berada di puncak olahraga ini.

Dia berbicara dalam kongres Konfederasi Sepak Bola Afrika di Kairo di mana negara-negara Afrika diperkirakan mendukung rencananya dalam mengubah ketuan-rumahan Piala Dunia diberikan setiap dua tahun.

“Mereka yang menentang adalah mereka yang berada di puncak. Itu terjadi dalam semua sektor kehidupan ketika ada reformasi dan perubahan, mereka yang berada di puncak tak ingin ada yang berubah karena mereka memang ada di puncak,” kata Infantino.

Baca juga: UEFA: Wacana Piala Dunia dua tahunan rusak kompetisi klub

“Mereka takut seandainya ada perubahan karena posisi kepemimpinan mereka terancam," sambung dia seperti dikutip Reuters.

Infantino menandaskan dengan meningkatkan frekuensi tuan rumah acara unggulan FIFA tersebut maka hal itu akan menawarkan peluang lebih banyak lagi kepada negara-negara di luar papan atas dunia.

“Kami perlu menawarkan peluang lebih besar untuk sepak bola dunia agar sepak bola Afrika bersinar di panggung dunia.”

Infantino mengatakan dia akan terus berkonsultasi mengenai pendapat tentang proposalnya tetapi tidak memberikan batas waktu untuk mengimplementasikanya.

Baca juga: Brendan Rodgers: Piala Dunia dua tahunan akan pengaruhi kualitas

UEFA mengatakan jadwal baru akan berdampak buruk kepada keseimbangan kompetisi lokal, domestik, kontinental, dan internasional.

CONMEBOL, badan Amerika Selatan, mengatakan proyek itu "menjungkirbalikkan tradisi hampir 100 tahun sepak bola dunia".

Piala Dunia akan menambah jumlah finalisnya dari 32 menjadi 48 pada edisi 2026 yang diselenggarakan bersama oleh Kanada, Meksiko, dan AS.