Menperin: Kehadiran Tol Sumatera tarik investasi di kawasan industri Medan

id JTTS,kawasan industri,kemenperin,menteri perindustrian

Menperin: Kehadiran Tol Sumatera tarik investasi di kawasan industri Medan

Ilustrasi - Sejumlah kendaraan melintas di simpang susun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Kayu Agung - Palembang (Kapal) di Desa Ibul Besar III, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Rabu (8/9/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Pembangunan JTTS dibuktikan telah membawa manfaat karena mempersingkat waktu dan mendekatkan jarak tempuh hingga 75 persen, dan efisiensi ini memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik, ujar Agus

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan mempercepat akses masuk dan keluarnya bahan baku dan barang di wilayah Sumatera, selain meningkatkan minat investasi di sepanjang koridor yang telah terhubung, termasuk Kawasan Industri Medan.

"Kementerian Perindustrian mendukung kolaborasi lintas sektor dan akan terus berkoodinasi mengatasi tantangan guna mendukung pertumbuhan dan kinerja sektor industri yang cemerlang ke depan," katanya secara virtual, Jumat.

Menperin menyampaikan hal itu pada seminar web bertajuk "Masa Depan Jalan Tol Trans Sumatera: Mutual Simbiosis dengan Perkembangan Kawasan Industri".

Menurut Agus Gumiwang, upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja logistik di daerah diwujudkan salah satunya melalui pembangunan JTSS.

Saat ini pembangunan jalan tol telah tersambung hingga 553 km, dengan target 2.700 kilometer (km) dari Aceh sampai Lampung, di mana prioritas pembangunannya dilakukan guna perbaikan konektivitas logistik yang mencakup kawasan industri prioritas di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Pembangunan JTTS dibuktikan telah membawa manfaat karena mempersingkat waktu dan mendekatkan jarak tempuh hingga 75 persen, dan efisiensi ini memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik," ujar Agus.

Oleh karenanya, aktivitas ekonomi khususnya sektor industri dan sektor hulu di sepanjang koridor tersebut yang telah terbangun akses penghubungnya memperoleh dampak positif atas pembangunan JTTS.

Dia menambahkan, perencanaan integrasi hulu-hilir di sektor perindustrian berpotensi akan berkembang dengan baik, mengingat zona peruntukan di tata ruang berupa Kawasan Peruntukan Industri, berlokasi di sepanjang koridor JTTS.

"Setidaknya terdapat 133.510 hektar lahan Kawasan Peruntukan Industri sesuai RTRW Kabupaten/Kota," ujarnya.