Kapolda Lampung ingatkan Bhayangkari untuk hilangkan budaya hedonis

id kapolda lampung, bhayangkari, polda lampung, budaya hedonis

Kapolda Lampung ingatkan Bhayangkari untuk hilangkan budaya hedonis

Kapolda Lampung ingatkan Bhayangkari hilangkan budaya hedonis (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno mengingatkan organisasi persatuan istri anggota polri atau Bhayangkari untuk menghilangkan budaya hedonis.

"Saya minta ubah itu dan bagaimana mendorong suami dengan baik, Bapak Idham Aziz (mantan Kapolri) sudah menurunkan Surat Telegram (STR) untuk pola hidup yang lebih baik, hilangkan budaya hedonis di lingkungan Bhayangkari, hilangkan budaya-budaya yang kurang baik dalam pola kehidupan dan berorganisasi," kata Hendro, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa masih ada pelanggaran yang dilakukan oleh istri atau Bhayangkari, ini menjadi pelajaran yang sangat baik agar dapat menata diri dan mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sehingga dapat mendukung karier suami dengan baik.

Selain itu, lanjut Kapolda Hendro, penggunaan media sosial diharapkan dapat digunakan dengan bijak.

"Karena situasi sekarang kita harus bisa sadar kamera, mana yang boleh mana yang tidak boleh. Jika tidak boleh kita harus memberikan pengertian untuk tidak memfoto maupun membuat video, saya perlu ingatkan kepada rekan-rekan semua untuk mendukung suami, keluarga kita dan suami harus juga mendukung istri," kata dia.

Hendro menegaskan dukungan istri terhadapa suaminya seperti membuat nyaman dalam melaksanakan tugas, mengerti posisi suami di kantor, tak membebani keinginan di luar kemampuan.

Selanjutnya, mendampingi suami dengan baik suka maupun duka. Peran istri dalam dukung karir suami sangat penting, harus sanggup menjadi penyeimbang dan kontrol bagi perjalanan suami.

"Jangan ganggu konsentrasi dan komitmen suami dalam bekerja, jangan pernah menggoda suami untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan undang-undang hanya untuk memenuhi kebutuhan istri. Kepada suami jadilah pemimpin yang baik, yakni orang yang belajar dari kesalahan dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal yang baru berada di sekitarnya", tutup Hendro.