Matarambaru (ANTARA) - Serikat Tani Indonesia (Sertani) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur melakukan uji coba pertanian padi dengan sistem organik dan mina padi.
Ketua Sertani Agus Putra Eka Jasutra dalam rilisnya di Lampung Timur, Senin (15/11/21) menyebutkan lahan sawah milik seorang petani di Dusun V Desa Matarambaru yang diujicoba pihaknya menggunakan sistem pertanian tanpa bahan kimia.Agus menjelaskan dalam pengelolaan sistem organik, petani tidak memakai pupuk yang mengandung bahan kimia. Obat pestisida pun tidak digunakan.
Pupuk yang digunakan hanya organik, berupa kotoran hewan, kambing dan sapi.
Menurut Agus, padi yang diurus dengan sistem organik lebih sehat dan lingkungan sawah tetap lestari.
Mengingat pengerasan dan tandusnya tanah, matinya mikro organisme yang bermanfaat bagi kesuburan tanah disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia berlebihan.
"Uji coba yang dilakukan ini untuk memunculkan keberanian petani untuk tidak bergantung pada pupuk kimia serta menekan volume penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang sampai dengan saat ini masih sering terjadi kelangkaan ketika musim tanam tiba. Padi yang ditanam dengan sistem organik pun lebih sehat dan harga jualnya lebih mahal," ujarnya.
Agus yang merupakan anggota DPRD Lampung Timur mengungkapkan lahan sawah yang sedang diuji coba dengan sistem organik dan mina padi, beberapa hari lagi ini akan dipanen.
"Perkembangan dan hasilnya lumayan baik," ungkapnya.
Dia menyatakan, karena uji coba berhasil, sistem pengelolaan organik di wilayah setempat akan terus dilanjutkan supaya petani bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal, sehat dan lingkungan sawah lestari.