Turkish Airlines sepakat batasi penerbangan migran ke Belarus

id Belarus,Turkish Airlines,Iraqi Airlines

Turkish Airlines sepakat batasi penerbangan migran ke Belarus

Para migran berkumpul di dekat pagar kawat saat berusaha melewati perbatasan ke Polandia di Grodno, Belarus, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/Leonid Scheglov/BelTA/Handout via REUTERS/WSJ/cfo (via REUTERS/BelTA)

Brussels (ANTARA) - Turkish Airlines, salah satu maskapai internasional utama yang terbang ke Minsk, telah setuju untuk menangguhkan penjualan tiket sekali jalan bagi para migran Timur Tengah yang ingin mencapai Eropa melalui Belarus, kata eksekutif Uni Eropa, Jumat.

Iraqi Airlines juga mengatakan tidak akan terbang ke Minsk, kata Komisi itu, setelah pejabat tinggi Uni Eropa memulai pembicaraan dengan Irak, Lebanon, Uni Emirat Arab dan Turki untuk mencoba menghentikan migran yang didorong oleh Belarus untuk datang ke Uni Eropa.

"Kontak ini sudah menunjukkan hasil," kata juru bicara Komisi itu. "Iraqi Airlines telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan melanjutkan penerbangan ke Minsk, dan Turkish Airlines juga akan menangguhkan penjualan tiket sekali jalan ke Minsk dari Turki."

Menurut akun Twitter resmi Otoritas Penerbangan Sipil Turki, sebuah keputusan diambil untuk menyelesaikan "masalah penyeberangan perbatasan ilegal antara Uni Eropa dan Belarus."

Akun itu menyatakan bahwa keputusan untuk menolak tiket dan masuk kabin pesawat adalah "sampai pemberitahuan lebih lanjut."

Uni Eropa telah melakukan pembicaraan dengan maskapai internasional seperti Turkish Airlines untuk mendesak mereka menangguhkan tiket sekali jalan ke Minsk, dari mana blok tersebut mengatakan para migran diangkut ke perbatasan Polandia sebagai sarana untuk menekan Uni Eropa.

Belarus membantah melakukan kesalahan.

Brussels dan Minsk telah berselisih sejak Uni Eropa memberlakukan sanksi sebagai tanggapan atas tindakan keras Presiden Belarusia Alexander Lukashenko terhadap pengunjuk rasa.

Seorang pejabat Komisi mengatakan pada Jumat akan ada lebih banyak sanksi terhadap Minsk minggu depan.

Sumber: Reuters