Washington (ANTARA) - Tingkat kekerasan senjata di Amerika Serikat melonjak hampir 30 persen selama pandemi COVID-19 tahun lalu, menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Scientific Reports pada Kamis (21/10).
Para peneliti menemukan sekitar 51.000 insiden kekerasan senjata di seluruh AS selama periode 13 bulan, sejak 1 Maret 2020 hingga 31 Maret 2021.
Angka itu naik dari hampir 39.000 insiden pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Para peneliti menyebutkan bahwa tekanan ekonomi dan psikologis akibat pandemi, selain maraknya penjualan senjata api, mungkin jadi penyebab melonjaknya kasus kekerasan senjata.
Mereka mendesak para pejabat untuk mewaspadai tekanan "ekonomi dan sosial yang tak disengaja" yang disebabkan oleh berbagai aturan seperti perintah untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Kontak senjata dengan KKB, seorang anak tewas dan satu lainnya tertembak
Senin, 8 April 2024 20:37 Wib
Bawa enam senjata api, warga Israel ditahan di Kuala Lumpur
Sabtu, 30 Maret 2024 8:08 Wib
Tiga Remaja asal Kemiling terjaring patroli hunting polisi bawa senjata tajam
Kamis, 21 Maret 2024 11:41 Wib
Dua polisi gugur dan dua senjata api diambil KKB Paniai
Rabu, 20 Maret 2024 15:16 Wib
Polsek Kuta periksa WNA Rusia bawa senjata tajam rusak restoran di Bali
Senin, 4 Maret 2024 21:38 Wib
Lalai gunakan senjata, perwira Brimob Polda Sulteng alami luka tembak
Senin, 4 Maret 2024 21:18 Wib
Polisi tetapkan tersangka pengancaman senjata tajam kepada remaja
Senin, 4 Maret 2024 20:17 Wib
Senjata api hingga granat ditemukan di tempat praktik perdukunan
Senin, 4 Maret 2024 17:33 Wib