Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi serius

id Wapres,Ma'ruf Amin,Perwatusi,osteoporosis

Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi serius

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti acara Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang digelar secara virtual, Sabtu (23/10/2021). (ANTARA/HO-Setwapres)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kondisi pengeroposan tulang atau osteoporosis yang menimpa masyarakat Indonesia perlu mendapat perhatian serius karena tidak hanya menyerang orang lanjut usia (lansia) tetapi juga kaum muda.

"Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi serius dan mendapat perhatian, mengingat osteoporosis merupakan penyakit yang dapat menyerang siapapun, tidak hanya lansia namun juga kelompok usia muda," kata Wapres di acara Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang digelar secara virtual, Sabtu.

Osteoporosis, lanjut Wapres, dapat dicegah dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yang mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, serta melalui deteksi dini untuk menjaga kesehatan tulang.

"Menjaga pola hidup sehat melalui aktivitas fisik secara rutin, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok serta mengkonsumsi nutrisi seimbang terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D tinggi," jelasnya.

Di negara berkembang, osteoporosis masih menjadi masalah kesehatan, kata Wapres. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) dan International Osteoporosis Federation (IOF), penderita osteoporosis dunia mencapai lebih dari 200 juta orang.

Selain itu, 50 persen insiden patah tulang disebabkan oleh kondisi pengeroposan tulang yang dapat memicu terjadinya cacat seumur hidup hingga kematian.

"Bahkan WHO telah menyatakan osteoporosis sebagai silent desease yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia," tukasnya.

Sementara itu di Indonesia, menurut Wapres, prevalensi osteoporosis tercatat 23 persen dialami perempuan usia 50-80 tahun dan 53 persen di usia 70-80 tahun.

"Untuk prevalensi patah tulang belakang ditemukan sebesar 9 persen pada perempuan dan 16 persen pada laki-laki," katanya.

Oleh karena itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat termasuk Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) untuk menggalakkan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis guna meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan osteoporosis.