Menteri BUMN: Investasi proyek "Bakauheni Harbour City" capai Rp1 triliun

id Bakauheni Habour City, pariwisata Lampung, investasi pariwisata

Menteri BUMN: Investasi proyek "Bakauheni Harbour City" capai Rp1 triliun

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau progres Bakauheni Habour City. Bandarlampung, Sabtu (16/10/2021).

Untuk tahap awal ini kita mencoba melakukan investasi awal sebesar Rp45 miliar, dimana nanti ada masjid berkapasitas 2.000 orang, yang juga bisa menjadi mercusuar, katanya

Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan nilai investasi proyek strategis nasional "Bakauheni Harbour City" di Lampung Selatan mencapai Rp1 triliun.

"Untuk keseluruhan satu kawasan Bakauheuni Harbour City nilai investasinya bisa mencapai Rp1 triliun," ujar Erick Thohir, di Lampung Selatan, Sabtu.

Ia mengatakan, nilai investasi Rp1 triliun tersebut direncanakan akan membangun sejumlah lokasi seperti Krakatau Park, Masjid Bakauheni sekaligus mercusuar, Museum Menara Siger, infrastruktur air bersih, Creative Hub sebagai sarana membuka lapangan pekerjaan dalam sektor industri dan ekonomi kreatif, serta objek wisata lainnya.

Baca juga: Gubernur Lampung berharap "Bakauheni Harbour City" terealisasi 2022

"Untuk tahap awal ini kita mencoba melakukan investasi awal sebesar Rp45 miliar, dimana nanti ada masjid berkapasitas 2.000 orang, yang juga bisa menjadi mercusuar," katanya.

Dia menjelaskan, dalam dua tahun ini akan berfokus pada pembangunan pusat UMKM, Creative Hub, Krakatau Park, pembangunan infrastruktur dasar, dan air bersih.

"Kalau tahun 2023 rencananya untuk nilai awal investasi infrastruktur dasar mencapai Rp300 miliar, Krakatau Park akan dibangun pada pertengahan tahun depan sekitar Juli atau Agustus," ucapnya.

Baca juga: Menparekraf dukung megaproyek Bakauheni Harbour City

Erick melanjutkan, Lampung memiliki potensi yang cukup banyak dan dengan adanya jalan tol dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini.

"Kita melihat potensi Bakauheni Harbour City dan mampu dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata, karena sebelum COVID-19 kondisi kepariwisataan sebanyak 78 persen adalah wisatawan lokal dan 20 persen lainnya wisata asing," katanya.