Pembudidaya ikan tawar di Lampung harapkan standar harga

id Budidaya,Ikan,Lmapung ,Pringsewu,Ikan air tawar

Pembudidaya ikan tawar di Lampung harapkan standar harga

Pembudidaya ikan air tawar di Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lmapung serang memeberikan pakan ikan. Rabu, (13/10/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, mengharapkan ada standar harga ikan di daerah itu untuk memperbaiki kesejahteraan petani setempat.

"Ke depan kita inginkan juga ada standarisasi harga dalam satu pintu, sehingga bukan penampung produk ikan dan pakan saja yang sejahtera, tapi petani ikan air tawar juga sejahtera," kata Ketua Unit Pengembangan dan Pelayanan (UPP) Perikanan Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung Fajar, di Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, hal tersebut bisa terealisasi di Provinsi Lampung sebab telah ada yang menerapkan sistem serupa di Kabupaten Bogor. 

"Jadi saya pun terus mendorong teman-teman petani ikan air tawar di sini untuk bermitra. Belajar dari pembudidaya air tawar di Bogor, sudah bisa dibentuk satu standar harga ikan di daerah itu," kata dia.

Ia mengatakan bahwa standarisasi harga penting diwujudkan untuk.menjaga stabilitas harga ikan.
 
"Di Pringsewu, khususnya di Kecamatan Pagelaran ini, mayoritas masyarakatnya fokus berprofesi sebagai pembudidaya ikan tawar. Jadi memang standarisasi harga satu pintu dirasa sangat penting," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa saat ini luas kolam budi daya ikan air tawar yang ada di Kecamatan Pagelaran keseluruhan mencapai 1.300 hektare, dengan warga yang menjadi petani ikan air tawar mencapai 5.000 orang.

Dia mengatakan setiap harinya ikan air tawar yang dikirimkan keluar dari kecamatan ini mencapai 30,5 ton.
 
"Rata-rata ikan air tawar yang dibudidayakan di sini yakni lele dengan total panen per hari sebanyak 18 ton, ikan emas 5 ton per hari, ikan patin 1,5 ton per hari, dan nila 6 ton," kata dia pula.

Pembudidaya ikan air tawar lainnya, Ujang pun mengatakan hal senada. 

Ia pun mengatakan bahwa keinginan pembudidaya ikan sebenarnya yakni bisa menjual hasil panennya langsung ke pedagang besar sebab selama ini mereka hanya menjualnya ke agen dan subagen.

"Selama ini kan kami menjual ikan ke agen atau subagen. Mungkin kalau langsung ke pedagang besar bisa ada selisih harga bagi pembudidaya," kata dia pula.