Tuntaskan masalah stunting, Bunda Winarni sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan

id lampung, lamsel, kalianda,stunting lampung selatan

Tuntaskan masalah stunting, Bunda Winarni sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan

Tuntaskan masalah stunting, Bunda Winarni sosialisasi pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan kepada warga Desa Bangunan. Antaralampung/HO-Dok Pemkab Lampung Selatan

Swasembada gizi sangat penting dalam mencukupi kebutuhan energi....

Bandarlampung (ANTARA) - Kekurangan gizi dan stimulasi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak atau biasa disebut stunting.

Masalah stunting merupakan persoalan yang serius dan menjadi tantangan bersama yang harus dihadapi untuk segera dilakukan pencegahannya secara dini.

Demikian disampaikan Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto saat memberikan arahan pada acara sosialisasi 1.000 HPK, di Desa Bangunan, Kecamatan Palas.

Bunda Winarni mengatakan bahwa di masa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas bagi tumbuh kembangnya anak. Sebab, menurutnya, pada periode itu seluruh instrumen besar manusia sudah mulai terbentuk, seperti otak, fisik dan kejiwaan anak telah berkembang dengan pesat.

Untuk itu, kata Winarni, salah satu upaya untuk merealisasikan program penanganan dan pencegahan stunting adalah dengan melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pembinaan penanganan serta pencegahan stunting terintegrasi melalui program inovasi swasembada gizi.

“Karena swasembada gizi sangat penting dalam mencukupi kebutuhan energi untuk mendukung semua fungsi organ tubuh serta jaringan sel pada tubuh anak,” kata Winarni

Lebih lanjut Winarni menyampaikan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan telah melaksanakan program lima layanan swasembada gizi bagi masyarakat. Yaitu, Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Layanan Gizi, Layanan Air Minum dan Sanitasi, Layanan PAUD, dan Layanan Sosial.

Selain itu, kata Winarni lagi, untuk mendukung swasembada gizi sebagai usaha percepatan pencegahan dan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga telah melaksanakan berbagai program.

“Seperti pada tahun 2017-2019 melaksanakan Swasembada WC sebagai Akses Fasilitas Sanitasi Layak dengan kepemilikan jamban sehat 100 persen. Lalu, Program Swasembada Gizi pada tahun 2020-2024 untuk menekan stunting sampai 5 persen dari target nasional 14 persen,” ungkapnya

Di akhir penyampaiannya, Winarni berharap, dengan diselenggarakannya sosialisasi 1.000 HPK itu, dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat, terutama bagi kaum ibu dalam upaya pencegahan stunting.

“Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan solusi bagi kita semua Tim Swasembada Gizi Kabupaten, Kecamatan dan Desa untuk menangani stunting di Lampung Selatan, khususnya di Desa Bangunan, Kecamatan Palas, agar ke depan anak-anak kita semua tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas,” katanya pula.

Hadir juga dalam sosialisasi itu, Ketua DWP Lampung Selatan Yani Thamrin, para kepala OPD terkait di lingkup Pemkab Lampung Selatan,Camat dan Forkopimcam Palas.
Baca juga: Kemendagri apresiasi Lampung Selatan mampu tekan stunting hingga 3,61 persen
Baca juga: Pemkab Lampung Selatan optimistis turunkan angka stunting