MUI Bogor merancang strategi pembelajaran di masa pandemi COVID-19

id Mui bogor, pendidikan di tengah pandemi, kabupaten bogor

MUI Bogor merancang strategi pembelajaran di masa pandemi COVID-19

Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji dalam webinar bertajuk "Strategi dan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19". ANTARA/M Fikri Setiawan

Cibinong, Bogor (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat membantu pemerintah daerah (Pemda) setempat dengan turut merancang strategi pembelajaran yang efektif di masa pandemi COVID-19.

"Pendidikan tidak boleh terputus bagaimana pun caranya, termasuk di masa pandemi ini. Pendidikan harus terus berinovasi mengikuti perjalanan zaman," ungkap Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji dalam webinar bertajuk "Strategi dan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19" di Cibinong, Bogor, Minggu (12/9).

Ia menyebutkan bahwa pendidikan merupakan fundamental setiap anak, sehingga tak ada alasan untuk tidak melakukan pendidikan demi melahirkan generasi penerus bangsa.

Menurutnya, sistem pendidikan di masa pandemi berubah drastis dari pembelajaran tatap muka menjadi daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang banyak dianggap kurang efektif dalam pelaksanaannya.

"Namun, ini tugas kita untuk menyiasati bagaimana pendidikan bisa berjalan di masa pandemi ini," kata KH Mukri.

Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin menyebutkan bahwa pendidikan di masa pandemi dinilai masih berat untuk dilakukan di Indonesia, terutama di Kabupaten Bogor.

Pasalnya, kualitas pendidikan di Kabupaten Bogor terbilang masih belum merata baik dari fasilitas infrastrukturnya maupun sumber daya manusia atau pengajarnya.

"Hal ini dikarenakan fasilitas penunjang yang belum lengkap serta kuantitas dan kualitas tenaga pengajar yang masih terbatas. Kondisi ini diperparah oleh pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Sebagai imbasnya, mutu pendidikan di Kabupaten Bogor semakin menurun sehingga sangat dibutuhkan strategi, inovasi, dan akselerasi pendidikan," kata Gus Udin.

Dosen di Universitas Djuanda (Unida) Bogor itu menyebutkan, dalam kondisi pandemi ini guru harus beradaptasi dengan cepat dan menyalurkan kreativitasnya agar mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik peserta didik.

"Ini diperlukan agar peserta didik bisa merasakan pengalaman belajar yang tidak jauh berbeda dengan kegiatan belajar mengajar pada kondisi normal yang dilakukan secara tatap muka di sekolah. Selain itu, guru juga harus memahami kebutuhan peserta didik seiring berkembangnya zaman, seperti mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh baik dalam penggunaan aplikasi online, maupun menentukan metode pembelajaran yang cocok dengan keadaan pandemi," paparnya.

Ia berharap dalam webinar tersebut dapat tercetus suatu sistem pendidikan yang pantas diimplementasikan dalam pembelajaran di masa Pandemi COVID-19, yang merata dan mempermudah siswa.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Prof H Armai Arief memaparkan kiat-kiat pendidikan di masa pandemi COVID-19. Ia menyampaikan enam strategi yang menjadi fundamental dan harus dilakukan baik pendidik maupun pengajaran.

"Pertama, mindset kita terlebih dahulu harus diubah, cara pandang dari adanya COVID-19 ini harus dapat mengubah pemikiran menjadi baik dan mudah, jangan terkungkung dengan sikap keputusasaan," katanya.

Kedua, beranjak dari zona nyaman untuk dapat menjawab sebuah tantangan menjadi vitamin yang bergizi, sehingga dapat menumbuhkan gerakan yang baik dan membangun.

"Selanjutnya, motivasi, keterbukaan informasi dan metode pembelajaran yang menarik agar dapat menghidupkan suasana pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Sehingga terjadi komunikasi yang positif," jelasnya

Kemudian, yang terakhir yaitu adaptasi dengan perkembangan teknologi. Menurutnya, di masa pembatasan aktivitas masyarakat, murid dan guru harus menguasai teknologi sebagai jalan pintas yang baik untuk melakukan pembelajaran dengan aman dan nyaman, terhindar dari paparan COVID-19.

"Perkembangan teknologi sangat masif ini, sehingga sebagai insan pembelajar harus dituntut untuk dapat mengikutinya, dengan harapan pembelajaran dapat dikemas dengan pelbagai digital teknologi," tuturnya.