Pemkot Bandarlampung lakukan tes antigen secara acak di permukiman padat

id COVID-19 Lampung,Pemkot Bandarlampung,Wali Kota Bandarlampung,Eva Dwiana

Pemkot Bandarlampung lakukan tes antigen secara acak di permukiman padat

Petugas kesehatan sedangbmelakukan antigen kepada masyarakat di pesisir yang merupakan pemukiman padat penduduk di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras. Jumat, (30/7/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemkot Bandarlampung melakukan penelusaran kepada orang yang kontak erat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan melakukan tes antigen secara acak di pemukiman padat penduduk.

"Hari ini ada 32 orang di Kelurahan Kangkung yang kita tes antigen dan hasilnya negatif semuanya," kata Wali Kota Eva Dwiana, di Bandarlampung, Jumat.

Dia mengatakan bahwa tes antigen yang dilakukan kepada warga pesisir Kota Bandarlampung tersebut merupakan tindak lanjut dari dua orang di kelurahan tersebut yang sebelumnya positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap.

"Ini bentuk antisipasi kita untuk mencegah penyebaran COVID-19, bahkan setiap saya keliling untuk mengimbau prokes, sekarang membawa tim kesehatan untuk melakukan tes antigen secara random," katanya.

Ia mengatakan, bila ditemukan masyarakat yang positif COVID-19 saat dilakukan tes antigen secara acak maka mereka akan diperiksa kembali. Apabila yang bersangkutan tidak ada gejala atau dalam keadaan sehat, kemudian meminta isolasi mandiri (isoman) maka akan dipersilahkan.

Baca juga: Bali klaim vaksinasi COVID-19 dosis pertama lampaui 100 persen target, bagaimana Lampung ?

Namun begitu, dia mengatakan masih banyak masyarakat yang takut dites antigen sebab mereka berprasangka bila hasilnya positif akan langsung dibawa ke rumah sakit. Padahal, tidak  apabila mereka tak bergejala maka bisa melakukan isoman dan akan dipantau dan dikasih obat serta sembako.

"Jadi kalau positif tapi keadaannya sehat, mau isolasi mandiri silahkan, namun kalau mereka bergejala dan kondisinya parah atau ada koormobid maka akan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat," kata dia.

Eva pun mengakui bahwa tingkat kesadaran masyarakat pesisir pantai akan protokol kesehatan masih cukup rendah, bahkan mereka tidak percaya terhadap COVID-19.

Oleh sebab itu, ia pun menegaskan akan terus bersosialisasi dan mengimbau warganya yang berada di pesisir pantai dan padat penduduk tersebut untuk taat prokes dan mengerti akan bahaya COVID-19.

"Ini tugas saya sebagai pimpinan dan juga beserta jajaran untuk terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga prokes untuk kesehatannya. Mungkin hari ini mereka lengah, tapi besok kita ingatkan, besok lagi kita ingatkan  dan selalu kita ingatkan agar  mereka sadar," kata dia.

Ia pun meyakini bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta semua elemen maka Bandarlampung dapat keluar zona merah dan dapat kembali normal.



Baca juga: Gubernur Lampung akan panggil bupati/wali kota terkait penanganan COVID-19