Warga Bandarlampung sulit dapat vaksin COVID-19

id Vaksinasi,Vaksin,COVID-19,Dinkes,Corona,Bnadarlampung

Warga Bandarlampung sulit dapat vaksin COVID-19

Ilustrasi: Warga Bandarlampung sedang disuntik vaksinasi oleh petugas kesehatan. Kamis, (22/7/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, sebab ketersediaan vaksin di puskesmas-puskesmas yang sejatinya telah dijadikan sentra vaksinasi oleh kota setempat sedang kosong.

"Saya sudah dua pekan nyari vaksin di puskesmas-puskesmas terdekat, tapi pada kosong, katanya belum ada distribusi lagi ke mereka," kata Ahmad Juni, salah satu warga Bandarlampung, Kamis.

Ia pun berharap distribusi vaksin COVID-19 dapat merata, sehingga warga yang belum divaksinasi segera mendapatkannya sebab sangat dibutuhkan bagi sebagian orang agar tidak mudah terpapar virus corona saat menjalankan aktivitas.

"Kalau memang vaksinnya belum datang dari pemerintah pusat, saya pikir ini terlalu lama padahal warga sudah menunggu untuk dapat vaksinasi. Di puskesmas yang saya datangi saja itu antrean warga yang ingin divaksin sudah banyak, bahkan yang dari pekan-pekan lalu juga belum dapat," kata dia lagi.

Robani, seorang warga Bandarlampung lainnya mengungkapkan hal serupa. "Kemarin saya mau vaksinasi, tapi memang sedang tidak ada stok di puskesmasnya," kata dia.

Terkait kekosongan vaksin COVID-19 ini, ia mengatakan seharusnya pemerintah daerah baik Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung bergerak cepat mengejar vaksin agar menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan vaksinasi, sebab peningkatan kasusnya pun sekarang sedang tinggi.

"Kasus di Lampung sudah tinggi, maka pemda harus proaktif mempertanyakan ini ke pemerintah pusat, bahkan kasus kematian juga sudah banyak, tapi kenapa vaksin pada kosong dan kita tidak menjadi prioritas," kata dia.

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan bahwa stok vaksin COVID-19 yang ada saat ini sekitar 3.000 dosis yang diperuntukkan bagi anak-anak rentang usia 12-18 tahun.

Terkait stok vaksin COVID-19 di puskesmas yang sedang kosong, ia mengatakan bahwa Kota Bandarlampung sudah mengajukan penambahan vaksin kepada pemerintah pusat.

"Kami sudah mengajukan permintaan ke pemerintah pusat agar segera dikirimkan vaksin, tapi mau gimana kami hanya mengikuti perintah saja," kata dia lagi.