KONI Lampung gelar tes fisik tahap akhir atlet PON

id tes fisik, atlet pon lampung, koni lampung

KONI Lampung gelar tes fisik tahap akhir atlet PON

Atlet PON Lampung tengah melakukan tes fisik tahap akhir di PKOR wayhalim, Bandarlampung, Senin (5/7/2021) (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres)  Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung mengadakan tes fisik tahap akhir untuk para atlet yang akan berangkat ke Papua, yang terdiri dari 26 cabang olahraga ditambah beberapa cabang eksibisi.

"Tes fisik akan dilakukan mulai Senin 5 Juli 2021 di GOR Sumpah Pemuda komplek PKOR Way Halim Bandarlampung dan juga di stadion Sumpah Pemuda," kata Ketua pelaksana tes fisik, Surahman, di Bandarlampung,  Senin. 

Ia menyebutkan kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi seberapa jauh kesiapan para atlet yang akan diturunkan di  Pekan Olah raga Nasional di Papua Oktober mendatang.

"Kami melakukan tes fisik untuk tahap akhir , dan selanjutnya akan dilihat sejauh apa kemampuan atlet yang akan ke Papua ini. Segera ada tindakan perbaikan seperti apa nanti kita lihat dari hasil tes ini," kata Sule, panggilan akrab Surahman. 

Lebih lanjut Sule menegaskan bahwa tes kali ini diikuti oleh 26 cabang olahraga lolos PON ditambah beberapa cabang olahraga yang masuk dalam undangan eksibisi dari KONI Pusat di Papua. 

"Selain 26 cabang olahraga lolos PON, memang kami sertakan cabang Kabadi, Kurash, E-Sport, Sambo, dan Hapkido yang jumlahnya kurang lebih 150 atlet," ujarnya.

Pemberlakukan PPKM darurat oleh pemerintah pusat, maka beberapa atlet Lampung yang saat ini berlatih maupun Pelatnas di Jakarta dan Bandung, terpaksa harus melakukan tes secara daring.

"Beberapa atlet yang berada di luar Lampung juga tetap akan dilakukan tes fisik. Terutama yang untuk tes isian langsung diberikan aplikasi, dan yang untuk test fisik akan dipergunakan daring dengan pengawasan langsung dari Lampung," ujarnya. 

Sementara Ketua Satuan Tugas KONI Lampung, DR Frans Nurseto menegaskan bahwa khusus untuk yang ada di luar Lampung, para atlet tetap mengikuti standar tes yang dilakukan KONI Lampung dengan berbagai cara seperti itu, menyesuaikan kebutuhannya.

“Khusus untuk tes yang bersifat laboratorium, akan diberikan kebebasan mereka melakukan tes di Lab terdekat dengan tempat latihan untuk melakukan beberapa tes yang disyaratkan. Ini semua atas biaya KONI. Nanti kita usulkan pembiayaannya," kata Frans.

Sehingga, tambah Frans, semua tes mendapatkan hasil yang autentik dari ahlinya masing-masing. 

"Karena ini kan akan menjadi dasar kita untuk menentukan langkah ke Papua, tambah Babe,  panggilan akrab Frans Nurseto. 

Namun Babe agak kecewa karena tim monitoring tidak bisa melakukan monitoring ke Jawa dan Bali dimana para atlet Lampung sedang berlatih, karena PPKM yang berlaku hingga 20 Juli nanti.

Diketahui banyak atlet Lampung yang saat ini berlatih di luar Lampung dengan kapasitas Pelatnas atau lainnya, seperti cabang olahraga menembak, terjun payung, wushu, muaythai, senam, renang dan karate.

"Mereka juga tidak diperkenankan pulang ke Lampung, dan yang dari Lampung tidak diperkenankan berkunjung ke Jakarta, Bandung maupun Bali," jelasnya. 

Namun demikian, Babe menambahkan nanti setelah waktu PPKM berakhir akan diupaya segera melakukan monitoring secara langsung ke pulau Jawa dan Bali.