Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menegaskan pemerintah setempat tidak akan memasang alat rekam transaksi atau "tapping box" kepada pedagang kaki lima (PKL) di kota setempat.
"Pemkot Bandarlampung tidak ada rencana sama sekali untuk memasang tapping box atau alat perekam transaksi kepada pedagang kali lima," kata Wali Kota, Eva Dwiana, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan bahwa, pemerintah sangat memahami kondisi perekonomian masyarakat khususnya pedagang kaki lima, sehingga atas dasar tersebut pemkot tidak akan memungut pajak bagi pedagang kaki lima ataupun pedagang emperan.
"Saya tegaskan sekali lagi tak ada pemasangan tapping box terhadap pedagang kaki lima, karena kita memahami kondisi perekonomian PKL ataupun pedagang emperan," katanya.
Ia pun meminta kepada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandarlampung fokus dalam memaksimalkan Tapping box yang sudah terpasang di berbagai unit usaha di kota ini.
Kemudian, lanjut dia, Pemkot Bandarlampung pun tidak akan memungut pajak ataupun retribusi di luar aturan yang telah di tentukan sebab pemasangan tapping box memang diperuntukkan bagi pelaku usaha yang memiliki tempat usaha tetap seperti ruko dan beromset juta rupiah.
"Jadi pedagang kaki lima tidak perlu panik atas isu yang beredar bahwa akan ada pemasangan alat rekam transaksi, kami telah minta BPPRD agar fokus mengoptimalkan pendapatan terhadap tapping box yang telah terpasang," katanya.
Berita Terkait
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib
Gakkumdu Bandarlampung telusuri surat suara tercoblos di TPS 19
Rabu, 14 Februari 2024 21:26 Wib
Januari 2024, Lampung alami deflasi 0,19 persen
Kamis, 1 Februari 2024 13:29 Wib
Seorang WNI "overstay" di Jepang meninggal akibat COVID-19
Kamis, 25 Januari 2024 21:41 Wib