Kadin Lampung: Vaksinasi gotong royong Lampung dimulai 7 Juli

id Corona Lampung, vaksinasi gotong royong, kadin lampung

Kadin Lampung: Vaksinasi gotong royong Lampung dimulai 7 Juli

Vial vaksin COVID-19 dalam pelaksanan vaksinasi di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung merencanakan pelaksanaan vaksinasi gotong royong bagi perusahaan dimulai pada 7 Juli 2021.

"Kick off vaksinasi gotong royong bagi karyawan perusahaan di Lampung dilaksanakan pada 7 Juli ini," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lampung Heridian, di Bandarlampung, Kamis.

Dia menjelaskan dimulainya pelaksanaan vaksinasi gotong royong tersebut akan dilakukan bagi 50 orang karyawan PT Nestle Indonesia yang ada di Lampung.

"Pada pelaksanaan vaksinasi ini pemilihan fasilitas pelayanan kesehatan ditentukan oleh perusahaan, dan untuk PT Nestle akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Hermina untuk penyediaan tenaga vaksinator," katanya.

Baca juga: Kontak erat bagi varian Delta jika berada dalam satu gedung

Menurutnya, vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi perdana gotong royong ini menggunakan vaksin Sinopharm dengan pembiayaan Rp321.660 bagi per dosis, serta Rp117.910 untuk pembiayaan vaksinator dan peralatan sekali pakai. Semua telah dibayarkan oleh perusahaan.

"Untuk perusahaan asal Lampung yang telah mendaftar untuk ikut serta vaksinasi gotong royong yakni PT GGP, PT Olam, PT Asahan Alumunium, dan sejumlah perbankan yang ada di Lampung," ucapnya.

Ia mengatakan dengan adanya pelaksanaan vaksinasi gotong royong bagi karyawan perusahaan akan membantu percepatan vaksinasi nasional.

"Vaksinasi ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada karyawan, serta upaya untuk menjaga agar perekonomian tetap berjalan," katanya lagi.

Sebelumnya berdasarkan data Kamar Dagang Indonesia tercatat telah ada 28.400 perusahaan yang mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam program vaksinasi gotong royong dengan total peserta sebanyak 10,6 juta pekerja.
Baca juga: Hati-hati, corona varian Delta ditemukan di sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat
Baca juga: Varian Delta enam kali lebih cepat menular dari Alfa