RS Darurat COVID-19 Tulungagung nyaris penuh

id rumah sakit darurat COVID-19, RSDC Tulungagung, COVID-19 Tulungagung, COVID-19,Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tulungagung

RS Darurat COVID-19 Tulungagung nyaris penuh

Petugas mengambil sampel lendir hidung calon aparatur sipil negara (CASN) dengan metode test usap antigen di kompleks gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Rusunawa UIN SATU Tulungagung, Jawa Timur saat ini dipenuhi pasien tidak bergejala seiring terjadinya lonjakan kasus dalam sepekan terakhir.

Sebagaimana di ungkapkan oleh Kepala RSDC UIN SATU, Heru Nurcahyono, Selasa, dari total 136 bed yang tersedia di RSDC, 127 tempat tidur telah diisi pasien COVID-19.

Sembilan bed tersisa dikhawatirkan tidak cukup menampung jika terjadi penambahan kasus dalam jumlah lebih banyak lagi.

"Untuk mengantisipasi penuhnya kapasitas bed ini, kami menambah 16 bed untuk mengantisipasi jika terjadi penambahan kasus baru dengan jumlah banyak," katanya.
Petugas memeriksa hasil test usap antigen beberapa CASN (calon aparatur sipil negara) saat digelarnya test COVID-19 masal di di kompleks gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


Dijelaskan, salah satu penyebab penuhnya okupasi RSDC adalah temuan konfirmasi positif klaster Latsar ASN di Surabaya yang cukup banyak.

Dari total 176 CASN, 72 positif COVID-19. Selain itu masih ada enam mentor yang juga positif corona dan kini lima di antaranya harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Jumlah mentor yang tercatat ikut mendampingi Latsar ASN sebenarnya ada 155 orang. Namun dari jumlah itu hanya 101 orang yang datang.

Tindakan penelusuran atau "tracing" kemudian dilakukan terhadap mereka, menyusul terkonfirmasinya hasil tes usap PCR atas 47 CASN, lantaran ada kekhawatiran bahwa 130 CASN dan 155 mentor itu tertular dari 47 CASN yang positif.

"Jadi totalnya ada 185 orang yang kami tes. Ini untuk menuntaskan tracing CPNS dan kontaknya,” kata Didik.

Dari ke 185 yang dilakukan tes usap antigen itu, ditemukan 28 yang positif. Mereka terdiri dari 22 CASN dan enam mentor.(*)