Bandarlampung (ANTARA) - Pengurus Besar (PB) Federasi Kurash Indonesia (Ferkusi) menggelar Munas Luar Biasa (Munaslub) Penyempurnaan AD/ART untuk menyikapi polemik yang sempat terjadi di internal PB Ferkusi belum lama ini.
"Kami tetap solid meski ada mosi tidak percaya dengan menggelar munaslub lalu," ungkap Ketua PB Kurashi kata Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, di Bandarlampung, Jumat (11/6).
Sebelumnya, sejumlah pengurus provinsi (Pengprov) telah melakukan Munaslub pada April lalu.
Terkait dugaan adanya pelanggaran yang disebut-sebut melanggar AD/ART, Abdul Hafil juga membantahnya.
"Mereka bilang ada AD/ART yang dilanggar. Jadi kami dinilai tidak sah, tapi kita pertegas lagi keabsahan salah satunya penggunaan logo. Logo Ferkushi yang dulu tidak seperti ini ini kami yang bentuk sesuai dengan AD/ART," ujar Abdul Hafil.
Dia menegaskan, kepemimpinan Ferkushi dibawah kepemimpinannya tetap sah dan sudah oleh Kemenkumham.
"Saya terpilih hasil munas sudah dikeluarkan oleh Kemenkumham. makanya saya berharap petugas dari KONI untuk menyikapi ini, dan KONi berkirim surat menyatakan bahwa kita yang sah," ujar Abdul Hafil.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Sudarno menyatakan kepemimpinan Abdul Hafil sah secara hukum.
Menurut dia, Munaslub penyempurnaan AD/ART ini adalah langkah tepat untuk menyikapi persoalan tersebut.
"Ya memang yang KONI akui Ferkushi yang sah dibawah kepemimpinan Hafil. Memang dimungkinkan AD/ART untuk dipermasalahkan oleh oknum, oleh karena itu lah pada kesempatan ini seluruh anggota Ferkushi Indonesia melakukan munaslub untuk penyempurnaan AD/ART," jelasnya.
