Menko Airlangga sebut kasus aktif COVID-19 masih terkendali

id Airlangga Hartarto,COVID-19,Pemulihan Ekonomi Nasional,Bed Occupancy Ratio

Menko Airlangga  sebut kasus aktif COVID-19 masih terkendali

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (ANTARA/HO-Setkab)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengklaim perkembangan kasus aktif COVID-19 hingga saat ini masih terkendali.

“Secara umum perkembangan informasi harian dan kasus aktif masih terkendali,” kata Airlangga usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Berdasarkan data terkini, tingkat kasus aktif COVID-19 di Indonesia per 6 Juni berada di angka 5,3 persen atau lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif global sebesar 7,5 persen.

Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 91,9 persen, atau turut lebih baik dari rata-rata global yang sebesar 90,3 persen.

Baca juga: Indonesia kembali dapat tambahan 313.100 dosis vaksin AstraZeneca
Baca juga: Kematian akibat COVID di Lampung sudah capai 969 orang

"Dan kematian memang masih tinggi dari global yaitu 2,8 persen (Indonesia) dan 2,1 persen (global)," jelasnya.

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kata Airlangga, jumlah kasus COVID-19 mingguan per satu juta penduduk Indonesia juga relatif lebih baik. Kasus mingguan COVID-19 di Indonesia adalah 147 orang per satu juta penduduk.

"Malaysia 1.607 per satu juta penduduk, India 662 per satu juta penduduk, dan Prancis 731 per satu juta penduduk," katanya.

Pemerintah mencatat setidaknya terdapat lima provinsi yang berkontribusi sekitar 65 persen terhadap kasus aktif di Indonesia yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, dan Riau. Pemerintah, kata Airlangga, juga mencatat rata-rata tingkat keterisian rumah sakit secara nasional menjadi 40 persen.

"Lima provinsi dengan Bed Occupancy Ratio/BOR (tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit) di atas 40 persen yaitu Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jambi dan Riau," ujarnya.

Baca juga: Dokter minta hoaks vaksinasi diluruskan, sebaiknya secara perlahan
Baca juga: 2,12 miliar dosis vaksin COVID telah diberikan di seluruh dunia
Baca juga: Venezuela beli dan manufaktur EpiVacCorona asal Rusia