Solok Selatan ajukan anggaran Rp7 miliar kembangkan sentra kopi

id berita solok selatan,berita sumbar,kopi

Solok Selatan ajukan anggaran Rp7 miliar kembangkan sentra kopi

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setdakab Solok Selatan Firdaus Firman. ANTARA/Erik Ifansya Akbar

Produksi kopi Solok Selatan jenis arabica pada 2020 mencapai 655,3 ton dengan luas lahan 1.154 hektare, sedangkan jenis robusta mencapai 2.109 ton dengan luas lahan 3.324 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat, mengajukan anggaran Rp7 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk kelanjutan pembangunan sentra kopi pada tahun 2022.

"Kami kembali mengajukan permohonan bantuan pembangunan lanjutan sentra IKM kopi kepada Ditjen Industri Kecil Menengah dan Aneka untuk 2022 sebesar Rp7 miliar," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setdakab Solok Selatan, Firdaus Firman saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Firdaus menjelaskan, pada tahun 2021 Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Solok Selatan telah mendapatkan DAK dari Kementerian Perindustrian untuk revitalisasi sentra IKM berupa pembangunan fisik sentra kopi serta mesin dan peralatan sebesar Rp8,7 miliar.

Baca juga: Lampung proyeksikan panen kopi tahun 2022 meningkat 94.877 ton

Untuk pengajuan anggaran 2022 sebesar Rp7 miliar, akan dipergunakan pembangunan rumah kemasan Rp800 juta, pusat promosi sentra Rp2 miliar, selanjutnya pengelolaan dan administrasi serta peralatan seperti silar cell, generator, sarana komunikasi, internet Rp2,4 miliar

Seterusnya pembuatan infrastruktur fisik didalam sentra IKM Rp1 miliar dan pembangunan gedung UPT Rp800 juta sehingga total yang dibutuhkan Rp7 miliar.

Salah satu industri unggulan Solok Selatan yang sedang giat dilaksanakan adalah yang mengolah komoditi kopi dan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Saat ini, Solok Selatan mempunyai 26 IKM pengolahan kopi. Produk kopi Solok Selatan yang telah dilakukan pengolahan dalam bentuk kopi bubuk, rossted been, maupun green bean atau di masyarakat umumnya dikenal dengan barch kopi atau biji kopi.

Baca juga: Harga biji kopi Lampung stabil pada awal musim panen raya

IKM kopi Solok Selatan, telah mengembangkan produk kopi Arabica dan kopi Robusta sesuai dengan perkembangan pasar, namun untuk tahap pengembangan seperti mesin dan peralatannya yang dimiliki masih terbatas.

Masih banyak IKM yang belum memiliki peralatan pengolahan kopi yang lengkap seperti green house atau rumah penjemuran yang rata-rata IKM hanya mempunyai penjemuran manual biasa oleh sebab itu dimintakan kelanjutan pengembangan sentra kopi pada 2022.

Dia menambahkan, produksi kopi Solok Selatan pada 2020 jenis arabica mencapai 655,3 ton dengan luas lahan 1.154 hektare.

Sedangkan jenis robusta produksinya mencapai 2.109 ton dengan luas lahan 3.324 hektare dan tersebar di tujuh Kecamatan yang ada di Solok Selatan.