Lampung proyeksikan panen kopi tahun 2022 meningkat 94.877 ton

id Kopi Lampung, perkebunan Lampung, komoditas lampung

Lampung proyeksikan panen kopi tahun 2022 meningkat 94.877 ton

Ilustrasi- Pohon kopi milik petani kopi di Tanggamus. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Panen kopi di sejumlah daerah di Lampung sudah mulai sejak Mei ini hingga Juli. Daerah penghasil kopi tersebut seperti Lampung Barat, Tanggamus, dan Waykanan, ucapnya
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Lampung memproyeksikan pada tahun 2022 produksi panen kopi Lampung meningkat sebanyak 94.877 ton.

"Untuk proyeksi produksi panen kopi tahun depan diharapkan dapat meningkat sebanyak 94.877 ton sehingga total produksi bisa mencapai 200.000 ton. Ini diharapkan dapat tercapai karena Lampung menjadi salah satu penghasil kopi nasional," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Ahmad Chrisna Putera, di Bandarlampung, Selasa.

Dia menjelaskan proyeksi panen kopi tersebut mampu terpenuhi sebab saat ini sejumlah kabupaten penghasil kopi tengah melakukan panen kopi.

Baca juga: Wabup Lampung Barat dukung bimtek eksportir kopi

"Panen kopi di sejumlah daerah di Lampung sudah mulai sejak Mei ini hingga Juli. Daerah penghasil kopi tersebut seperti Lampung Barat, Tanggamus, dan Waykanan," ucapnya.

Ia mengatakan produksi kopi pada tahun lalu berjumlah 117.092 ton, dan masih rendah sekitar 850 kuintal per hektare dari proyeksi yang ada.

"Tahun ini diharapkan dapat bertambah, namun tahun depan harus lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya kalau bisa sesuai proyeksi bisa meningkat 94.877 ton sehingga total produksi bisa mencapai 200.000 ton," katanya.

Baca juga: Panen padi di Lampung Selatan capai 7 ton/ha

Menurut Chrisna, luas area lahan kopi di Lampung mencapai 156.918 hektare dengan jumlah petani sekitar 142.511 orang.

"Ini di Lampung Barat produktivitas panen sudah mencapai 1,2 hingga 1,6 ton per hektare, Kabupaten Tanggamus pun sudah mulai lumayan banyak sebab panen kopi Lampung dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketinggian tempat," katanya.

Ia mengatakan strategi pengembangan produksi dan produktivitas akan dilakukan melalui kegiatan di lapangan yakni dengan merancang pengembangan pemasaran, promosi, ekspor, dengan kerja sama bersama instansi terkait.

"Produksi akan kita usahakan dapat meningkat, salah satunya dengan melakukan pelatihan dan melakukan pengawasan," tambahnya.

Baca juga: Harga karet di Mesuji naik