Bupati Waykanan ikuti rakor penyekatan arus balik mudik 2021

id lampung, waykanan, covid lampung, adipati, bupati waykanan, adipati bupati, bupati, kawan adipati, sahabat adipati,covid indonesia

Bupati Waykanan ikuti rakor penyekatan arus balik mudik 2021

Bupati Waykanan Raden Adipati Surya mengikuti pengarahan Presiden Republik Indonesia sekaligus rapat koordinasi penyekatan arus balik mudik tahun 2021 (Antaralampung/HO/Dok Pemkab Waykanan)

Yang penting, tetap harus hati-hati, sehingga penanganan COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi bisa sejalan seiring

Bandarlampung (ANTARA) - Bupati Waykanan Raden Adipati Surya mengikuti pengarahan Presiden Republik Indonesia, sekaligus rapat koordinasi penyekatan arus balik mudik Lebaran tahun 2021, di ruang rapat utama, Senin (17/5)

Presiden RI Joko Widodo mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi umat Muslim dan selamat memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih bagi umat Nasrani.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kondisi mudik Lebaran harus mendapat perhatian khusus karena ada sekitar 1,5 juta orang mudik selama 6 hingga 17 Mei 2021.

“Awal dulu saya sampaikan ada 33 persen yang mudik. Kemudian, saya larang sehingga turun jadi 17 persen dan terus turun saat ada penyekatan sekitar 1,1 persen. Meski begitu, saya melihat masih banyak yang datang ke tempat wisata,” kata Jokowi.

“Diharapkan, kasus COVID-19 bisa turun lagi, dimana pada Februari sebagai puncaknya jumlah kasus sebanyak 176 ribu, tapi kini turun menjadi 90-an ribu. Ini yang terus kita tekan sehingga membutuhkan konsistensi. Hati-hati karena gelombang kedua dan ketiga sangat berbahaya, seperti halnya di negara-negara tetangga kita yang lockdown hingga Juni,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa di Pulau Sumatera dan pulau lainnya mulai ada kenaikan kasus COVID-19. Tercatat, ada 15 provinsi yang kasusnya mengalami peningkatan.

“Ini perkembangan kasus mingguan di Pulau Sumatera seperti di Aceh, Sumut, Sumbar, Babel, Jambi, Sumsel, dan Lampung. Di sana, kasusnya tinggi tapi ada penurunan. Yang trennya turun cuma Bengkulu, sehingga dapat cap ‘hijau’ tapi bukan zona hijau,” kata Presiden pula.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan terkait pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2020 yakni 2,97 persen. Kemudian di kuartal kedua, turun menjadi minus 5 persen. Untuk kuartal pertama 2021, masih minus 0,74 persen, sedangkan target kuartal kedua sekitar di atas 7 persen.

“Seluruh gubernur, bupati, dan wali kota memiliki tanggung jawab yang sama dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Saya meyakini target itu bisa tercapai. Yang penting, tetap harus hati-hati, sehingga penanganan COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi bisa sejalan seiring,” kata Presiden lagi.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan mengenai dampak pandemi COVID-19 yang dialami Indonesia sejak 2020 hingga sekarang, dalam penanganannya, setiap kepala daerah harus mampu menghadapi pandemi tersebut untuk tetap menyelamatkan masyarakat.

“Hingga saat ini, dunia belum dapat membendung lonjakan penyebaran COVID-19. Di sisi lain, pada 3 bulan terakhir Indonesia mampu menekan dengan kegiatan PSBB dan PPKM Skala Mikro dan dalam penanganan COVID-19 di daerah angka recovery diharapkan terus naik,” ujar Mendagri.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 3.080
Baca juga: Terkait kasus positif COVID-19 dunia, Indonesia urutan ke-18