Lapas perempuan gelar pelatihan tata boga untuk warga binaan

id Lapas perempuan, pelatihan tata boga, pelatihan warga binaan

Lapas perempuan gelar pelatihan tata boga untuk warga binaan

Warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Bandarlampung, mengikuti kegiatan pelatihan tata boga. (Antaralampung/Damiri)

Ketika mereka keluar nanti bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah didapat pada pelatihan ini, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Bandarlampung, membuka kegiatan pelatihan tata boga untuk warga binaan di lapas tersebut.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kita dan baru mulai kita terapkan," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Perempuan Kelas IIA Bandarlampung, Putranti Rahayu di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan tersebut dalam rangka untuk memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan sesuai dengan minat masing-masing.

Tujuan pada kegiatan itu sendiri untuk mengantarkan warga binaan agar kelak dapat menjadi manusia yang produktif dan dapat diterima oleh masyarakat umum.

Baca juga: Lapas Rajabasa tingkatkan penjagaan antisipasi peredaran narkotika di dalam lapas

"Ketika mereka keluar nanti bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah didapat pada pelatihan ini," kata dia.

Putranti menambahkan kegiatan pelatihan tersebut diikuti sebanyak 50 warga binaan dengan mengandeng juru masak profesional yang tergabung dalam Perkumpulan Chep Profesional Indonesia (PCPI) Provinsi Lampung.

"Mudah-mudahan pelatihan ini ke depan bisa berlanjut karena saya benar-benar ingin mereka kelak mengembangkan menjadi UKM ataupun pengusaha sendiri," kata dia.

Wakil Ketua DPD Perkumpulan Chep Profesional Indonesia (PCPI) Provinsi Lampung, Heni Ismiyati menambahkan, pada kegiatan tersebut pihaknya telah memberikan pelatihan berupa masakan jenis kwetiaw mayol crispi dan brownies kukus.

Baca juga: Lapas Perempuan Bandarlampung buka program rehabilitasi narkotika

"Kita coba awal mengajarkan mereka untuk memasak kewtiaw dan brownies karena bahan dan pembuatannya mudah. Selain itu, dua menu itu juga yang sangat diminati orang," katanya.

Ia berharap pada pelatihan tersebut, warga binaan nantinya dapat mencobanya saat keluar. Hasil ilmu yang mereka dapat mudah-mudahan bisa bermanfaat dan dapat membawa mereka lebih baik lagi.

"Pelatihan ini kita bagi kelompok sehingga mereka bisa langsung praktik. Setelah itu, tinggal nanti mereka mencobanya di rumah," katanya.